BabatPost.com-Ketika datang ke Surabaya dan masuk staf pelatih Persebaya pada akhir 2003 lalu, Jacksen F. Tiago mengaku tidak punya firasat apa pun terkait Stefano ’’Teco’’ Cugurra.
Jacksen tidak punya bayangan di kemudian hari Teco akan mencatatkan tinta emas di sepak bola Indonesia. Bakal jadi satu-satunya pelatih yang berhasil membawa timnya juara Liga 1 tiga kali berturut-turut. Sekali bersama Persija dan dua kali bersama Bali United dalam kurun waktu 2018–2022.
Didapuk sebagai pelatih fisik di Green Force, Jacksen hanya melihat kinerja Teco sangat bagus. Cerdas dan bekerja keras. Dia juga tidak tahu Teco kala itu sudah bisa meracik strategi atau belum.
Yang pasti, Jacksen ingat betul ada satu keahlian pelatih asal Brasil tersebut yang selalu dipakainya dalam pertandingan. ’’Teco punya keahlian dalam melihat permainan lawan. Itu bermanfaat untuk saya waktu itu,’’ bebernya.
Keahlian tersebut sebenarnya bukan sesuatu yang aneh dimiliki Teco. Menurut dia, ayah Teco, mendiang Gildo Rodrigues, adalah salah satu pelatih hebat dari Brasil. ’’Lingkungan pasti membuatnya bisa menguasai sepak bola dengan baik,’’ ungkapnya.
Apalagi, ayah Teco juga berperan penting bagi karier Jacksen. Dia masih ingat betul CV online pertamanya merupakan hasil pelajaran dari pelatih Persebaya musim 2006–2007 itu.
’’Bapaknya yang membuat CV online saya pertama kali. Dia (Gildo Rodrigues) yang mengajari saya membuat sebuah konsep CV yang punya visual dan presentasi yang menarik. Itu salah satu hal yang saya selalu ingat,’’ kenangnya.
Jacksen juga tidak kaget, seiring berjalannya waktu, selepas dari Persebaya, Teco menjelma jadi pelatih hebat. Jadi pelatih yang sulit dikalahkan. Strateginya selalu berubah-ubah sesuai dengan lawan yang dihadapi.
Selain dapat juara tiga kali berturut-turut, pria yang saat ini menjabat manajer Persis Solo itu memprediksi Teco bisa membawa Bali United berbicara banyak di level Asia musim ini. ’’Bisa melangkah lebih jauh, karena jadwal kompetisi Indonesia kemungkinan dimulai Juli nanti,’’ ucapnya.
Artinya, Serdadu Tridatu tidak akan kebingungan lagi membagi waktu antara kompetisi di Indonesia dan Asia. Bisa lebih fokus. ’’Bisa lakukan persiapan yang lebih difokuskan ke kompetisi AFC,’’ terangnya.
Selain itu, Teco, menurut Jacksen, juga bisa dicoba untuk jadi pelatih timnas Indonesia. Pengalaman dan prestasinya sudah tidak diragukan lagi. ’’Karena meski kami adalah orang Brasil, kami sudah lama di sini. Pasti sudah menganggap Indonesia sebagai negara kedua kami,’’ bebernya.
’’Tapi, saat ini harus hormati pelatih timnas yang ada. Karena spekulasi dalam hal itu secara profesional tidak etis,’’ lanjutnya.