KTM Cari Konsistensi dalam Dua Lomba MotoGP di Benua Amerika

Manajer KTM, Francesco Guidotti, berharap timnya bisa melanjutkan tren positif dalam dua balapan MotoGP di Argentina dan Amerika Serikat.

Akhir pekan depan, lomba akan bergerak ke benua Amerika. Autodromo Termas de Rio Hondo jadi tuan rumah pada 3 April, dilanjutkan Circuit of the Americas pada 10 April.

Kedua trek tersebut, terutama COTA, mengandung potensi bahaya bagi misi KTM. Guidotti melihat skuad Austria tersebut mengalami kesulitan dengan lintasan di Texas.

“Seperti biasa, kami akan mencoba yang terbaik, menyerang sejak awal. Miguel Oliveira membuat perbedaan dengan keyakinan harus berada di depan, setiap sesi, supaya tajam dalam balapan,” kata Guidotti dikutip dari GPOne.com.

“Anda harus mulai dengan pikiran jernih dan langsung menyerang, selama 10 tahun ini, latihan bebas sudah seperti kualifikasi. Konsentrasi sejak hari pertama hingga akhir.

Berita Terkait :  Catatan Pelanggan MotoGP Argentina Sabtu: Pelajaran Bagaimana Memenangkan Perlombaan Sprint, Ketika Kondisinya Tepat | MotoMatters.com

“Kami tidak pernah balapan di Termas de Rio Hondo selama dua tahun. Jadi selama di MotoGP, Brad tidak pernah balapan di sana, jadi dia sedikit rugi dalam hal itu. Kami akan lihat bagaimana kondisi trek, kami selalu menemukan itu dalam kondisi kritis dan sekarang, belum pernah ke sana untuk waktu lama.

“Di Austin, KTM selalu menderita. Itu bisa jadi tes yang menentukan untuk memahami di mana posisi kami. Kami ingin melanjutkan rangkaian hasil positif. Kami perlu menemukan kontinuitas yang hilang di masa lalu. Terus berada di urutan satu dan dua pasti sulit, tapi kami mulai dengan keinginan melakukan yang terbaik semampu kami.”

Berita Terkait :  MotoGP Prancis | Marc Marquez turun tersenyum pada cepat tapi memar comeback

Guidotti mengakui kalau KTM memberikan kejutan lagi tahun ini. Mereka menempatkan dua pembalapnya di podium dalam balapan pembuka.

Brad Binder merupakan runner-up MotoGP Qatar, sedangkan Miguel Oliveira mencetak rekor sebagai pemenang perdana MotoGP Indonesia.

Kendati demikian, mantan petinggi Pramac Racing tersebut mencoba realistis karena KTM belum konsisten.

“Sejujurnya, dengan tipe pekerjaan yang kami lakukan di musim dingin, sulit mengerti apa yang diharapkan, meski di bagian kami. Setelah tes, kami punya gambaran punya dasar yang layak, tapi juga melihat yang lain, sulit dipahami apa yang diharapkan dalam balapan,” ia mengungkapkan.

“Kami tidak mau terlalu optimistis maupun pesimistis, karena kami tahu bahwa balapan punya ritme berbeda dan irama dari tes, yang mana tidak buruk. Dari sana, mendapat posisi kedua dan kemenangan…sungguh di luar ekspektasi.

Berita Terkait :  Marc Marquez Fit untuk Membalap di GP Prancis

“Ada keadaan khusus, mereka yang sangat bagus dalam tes tidak mengonfirmasi ulang potensinya dalam balapan, sedangkan kami menunjukkan potensi terbaik kami. Terlepas punya motor kurang lebih bagus, mengambil setiap kesempatan adalah sebuah kualitas penting dari seorang pembalap, tim dan semua yang berkontribusi dalam hasil.

“Ada 21 balapan dan kami hanya melakoni dua. Jalan masih panjang. KTM tidak pernah buruk dalam performa tunggal, tapi kontinuitas, yang perlu kami perbaiki dibanding di masa lalu.”

Related posts