Berpeluang Raih Gelar dengan Pelatih yang Pernah Bikin Sakit Hati

Berpeluang Raih Gelar dengan Pelatih yang Pernah Bikin Sakit Hati

BabatPost.com-Sosok Stefano ’’Teco’’ Cugurra melekat betul di ingatan M. Rahmat. Dia merupakan pelatih yang merenggut impiannya meraih trofi Liga 1 2018. Teco membawa Persija Jakarta juara setelah unggul satu poin atas PSM Makassar.

Rahmat masih berseragam Juku Eja –julukan PSM– saat itu. Terpaut satu poin dari gelar juara membuatnya sangat ’’terluka’’. ’’Itu (musim 2018) salah satu kompetisi yang ending-nya mengecewakan karena kami (PSM) gagal juara,’’ katanya kepada Jawa Pos.

Read More

Sebagai pemain asli binaan PSM, hati Rahmat tersayat. Apalagi, itu adalah peluang mempersembahkan gelar Liga 1 setelah kali terakhir juara pada musim 1999–2000.

Kini, Rahmat berpeluang menebus kegagalannya. Tapi, bukan dengan PSM. Pemain 31 tahun itu bisa menjadi juara Liga 1 bersama Bali United. Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut hanya butuh satu poin untuk mempertahankan gelar.

Rahmat tentu tidak ingin momen 2018 terulang. ’’Oleh karena itu, kami tidak boleh lengah sedikit pun. Kami akan tetap fokus di dua laga terakhir,’’ tegasnya.

Uniknya, Rahmat berpeluang meraih gelar dengan pelatih yang membuatnya sakit hati: Teco. Rahmat sendiri tidak menyangka dirinya akan bekerja sama dengan mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Apakah dia masih sakit hati? Pemain kelahiran 28 Mei 1991 itu mengaku sudah melupakan ’’dendam’’ lamanya.

’’Sebagai pemain, saya tidak pernah tahu dengan siapa kami bekerja di masa depan. Yang jelas, sekarang saya bersyukur karena coach Teco berpeluang membawa Bali United juara,’’ bebernya.

Teco adalah pelatih yang meminta Rahmat didatangkan ke Bali United. Pemain berposisi winger itu bergabung dengan Bali United sejak awal musim 2020. Karena itu, dia kini merasa berjodoh dengan pelatih 47 tahun tersebut. Pelatih yang dulu sempat membuatnya kecewa berat.

’’Saya sangat bersyukur dan bahagia bisa berada di Bali United, bersama rekan dengan nama besar dan coach terbaik,’’ ungkap pemain asli Takalar, Sulawesi Selatan, itu.

Di bawah asuhan Teco, Rahmat cukup sering diturunkan. Dia tampil dalam 20 laga bersama Bali United. Total, Rahmat mampu mengemas tiga gol dan satu assist. Rahmat pun berharap performa itu bisa dibarengi dengan meraih gelar juara musim ini.

’’Tentunya bagi setiap pemain akan sangat bangga, bersyukur, dan bahagia ketika menjadi bagian dari tim yang juara di Liga 1. Begitu pun dengan saya. Tapi, kami belum boleh bersenang-senang. Karena kami harus fokus di laga penentuan,’’ tegasnya.

Jika nanti meraih juara, Rahmat tidak lantas melupakan PSM. Sebagai pemain yang dilahirkan Juku Eja, dia tetap menaruh respek besar. ’’Bermain di PSM akan selalu menjadi kenangan indah buat saya. Apalagi, itu adalah tim di kota saya lahir,’’ ucapnya.

Related posts