Honda Akan Adakan Pembicaraan dengan Michelin

Team Manager Honda, Alberto Puig, bakal mengajak Michelin duduk bersama guna membahas alokasi ban yang dibawa ke MotoGP Indonesia.

Produsen ban Michelin menuai kritikan tajam dari sejumlah pembalap, terutama Pol Espargaro, yang secara terang-terangan menunjukkan kegeraman lantaran Michelin mengubah kompon ban di Sirkuit Mandalika.

Demi menghadapi suhu panas trek yang melebihi Sepang dan Buriram, Michelin menggunakan konstruksi ban serupa 2018. Harapannya adalah rider-rider tak mengalami kesulitan, tetapi kenyataan justru berbicara lain.

Karena ban sama sekali berbeda dari yang dipakai saat tes pramusim MotoGP Mandalika, pembalap dan tim dibuat pusing kepala mencari set-up yang tepat. Sebab, mereka tidak memiliki data serta informasi.

Alhasil, ban untuk perlombaan tak sesuai dengan paket motor 2022 yang sepenuhnya baru. Michelin lalu makin disorot lantaran dianggap memiliki andil dalam terjadinya highside yang dialami Marc Marquez, walau langsung dibantah.

Berita Terkait :  Yamaha Sumbang Rp10 Miliar untuk Bantuan Kemanusiaan di Ukraina

Puig mengatakan, akhir pekan di MotoGP Indonesia sungguh sulit dijalani oleh timnya. Tidak hanya dipaksa kehilangan Marquez, Espargaro juga kewalahan ketika menghadapi wet race. Honda hanya membawa pulang empat poin.

“Perasaannya, terus terang, tidak enak sama sekali. Poin pertama, Marc mengalami banyak kecelakaan dan tidak bisa balapan. Poin kedua, kami sangat cepat saat (tes) pramusim. Kemudian tiba-tiba Michelin mengganti ban dan motor kami juga berubah total,” tutur Puig melansir laman HRC.

“Kami masih belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan kami harus memahami secara mendalam dengan Michelin tentang situasi ban. Untuk berubah dari sangat, sangat cepat satu bulan lalu ke situasi yang kami alami akhir pekan ini, sangat sulit bagi pembalap kami untuk konsisten dan memiliki kepercayaan diri. Secara keseluruhan, kami tidak senang.”

Berita Terkait :  Lorenzo masih ragu gunakan nomor motor 1 atau 99

Puig lalu mengatakan, Espargaro dilanda masalah besar dengan helmnya. Visibilitas membuat pandangan Polyccio terganggu sepanjang balapan basah di Sirkuit Mandalika. Satu hal pasti, kecepatannya tidak seperti ketika tes.

“Jelas, dia tidak secepat itu. Tetapi dari apa yang dia katakan kepada kami dan tim setelah balapan, dia tidak bisa melihat sejak lap pertama,” ucapnya.

“Dengan jumlah air yang begitu banyak karena berada dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima pembalap, jika Anda tidak dapat melihat. Anda tidak memiliki peluang. Itu bukan hasil yang baik untuknya.”

Setelah singgah di Mandalika, rombongan paddock MotoGP bakal singgah ke Benua Amerika. Termas de Rio Hondo sudah menanti pada 3 April, sedangkan COTA siap menjadi tuan rumah tanggal 10 April.

Berita Terkait :  Valentino Rossi Tegaskan Masa Depannya Tak Ditentukan oleh Yamaha

Mengomentari double-header itu, Puig mengaku pihaknya tak menetapkan ekspektasi apa-apa. Baginya yang terpenting saat ini adalah mengajak Michelin untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan ban produksi mereka.

“Tidak pernah ada yang normal dalam balapan dan Anda tidak pernah bisa mengharapkan apa pun. Kami datang ke sini beberapa minggu yang lalu, kami cepat dan sekarang kami lambat,” ujarnya.

“Kita lihat nanti. Kami perlu memahami apa yang terjadi dengan ban Michelin. Kami perlu melakukan percakapan mendalam dengan mereka.

“Balapan berikutnya adalah di sirkuit yang bagus untuk Marc dan Honda di masa lalu. Kami berharap Marc lebih baik dan kami bisa melakukan yang terbaik ketika kami pergi ke sana.”

Related posts