Aleix Espargaro Merinding Lihat Marc Marquez Jatuh seperti Boneka

Aleix Espargaro berada paling dekat dengan Marc Marquez ketika mengalami kecelakaan horor dalam warm-up MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika. Rider Aprilia itu berusaha menghindari hal serupa melalui modifikasi rem belakang.

Aleix Espargaro, salah satu pembalap dengan performa terbaik pada awal musim MotoGP 2022, menutup Grand Prix Indonesia di posisi kesembilan. Ini hasil yang bisa diterimanya, mengingat situasi akhir pekan rumit terjadi di Sirkuit Mandalika.

Rider Aprilia Racing itu adalah protagonis dalam melakukan comeback pada balapan basah (wet race) GP Indonesia, di mana ia sempat merosot ke posisi 20 sebelum melewati satu per satu rivalnya hingga finis P9, mengekor Brad Binder (KTM).

Dengan hasil ini, kakak dari pembalap Repsol Honda Pol Espargaro tersebut naik ke peringkat tujuh dalam klasemen sementara MotoGP. Ia memiliki jumlah poin sama dengan sang adik serta dua rider Suzuki, Alex Rins dan Joan Mir, yakni 20 angka.

Berita Terkait :  Danilo Petrucci Percaya Iker Lecuona Kompetitif di WSBK

Keempat pembalap tersebut pun hanya tertinggal 10 poin dari posisi puncak klasemen, yang masih jadi milik andalan Gresini Racing, Enea Bastinini, yang hanya mampu finis ke-11 dalam balapan di Mandalika.

Pada race hari Minggu (20/3/2022) yang sangat sulit karena hujan deras disertai petir melanda Lombok dan memaksa start MotoGP tertunda satu seperempat jam dari jadwal awal, Aleix Espargaro mengalami ketakutan besar selama warm-up.

Pasalnya, ia melihat dari sangat dekat bagaimana Marc Marquez terlempar dari motornya dan kemudian mendarat keras di tanah akibat highside yang dialami rider Repsol Honda itu di Tikungan 7. Kecelakaan itu membuatnya harus absen balapan.

Berita Terkait :  Dari MotoGP hingga Piala Dunia Hoki, India akan menjadi tuan rumah acara olahraga besar ini pada tahun 2023

“Saya berada dua detik di belakangnya dan saya melihatnya terbang dari motor. Saya benar-benar takut, bahkan saya melepas gas karena saya melihatnya jatuh ke aspal seperti sebuah boneka. Begitu kembali ke garasi, saya memberi tahu orang-orang bahwa saya tidak pernah melihat insiden seperti itu sepanjang hidup saya,” ujar Espargaro kepada DAZN setelah race.

Pada usia 32 tahun dan dalam musim penuh ke-12-nya di kelas premier, Aleix Espargaro adalah salah satu pembalap paling berpengalaman di grid dan hal itu memungkinkannya untuk mengantisipasi beberapa situasi yang bisa terjadi di dalam trek.

Berita Terkait :  Marquez memuncaki FP3 thriller saat Quartararo menyelamatkan tempat di Q2

Dalam hal ini, pria Spanyol tersebut memiliki dua momen menakutkan pada hari Sabtu akhir pekan Grand Prix Indonesia, tepat di Tikungan 7, area yang sama di mana Marquez mengalami highside mengerikan.

Demi menghindari insiden atau kecelakaan, Espargaro memutuskan untuk meminta teknisinya melakukan modifikasi pada motor RS-GP miliknya guna meminimalkan kemungkinan berada dalam situasi yang sama.

“Pada Sabtu saya mengalami dua momen ketakutan besar di titik yang sama (dengan insiden Marquez). Karenanya saya memutuskan untuk bekerja pada rem belakang, mengeraskannya. Dengan demikian, ketika saya menginjak rem, (highside) itu tidak akan terjadi. Ketika saya melihat Marc jatuh, saya langsung ingat hal ini,” ujar Aleix Espargaro mengungkapkan.  

Related posts