Reaksi Unik Para Pembalap MotoGP Siasati Panas di Mandalika

Sirkuit Internasional Mandalika punya banyak hal menarik, termasuk desain dan pemandangan indah. Namun, satu hal yang ada dalam paket itu adalah suhu yang cukup tinggi.

Bagi para penduduk lokal, suhu tinggi alias panas adalah hal yang biasa. Namun, hal berbeda bagi para pembalap yang sebagian besar berasal dari negara yang memiliki empat musim dan tak terbiasa dengan temperatur yang cukup tinggi.

Akan tetapi, para pembalap itu tetap punya cara tersendiri untuk menyiasati panasnya Sirkuit Mandalika.

Salah satunya adalah pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins.

Dalam akun Twitter miliknya @Rins42, pembalap asal Spanyol itu menyatakan rasa cintanya kepada fans. Fans tentu saja memiliki dua makna dalam Bahasa Inggris, yakni penggemar dan kipas angin.

Berita Terkait :  Klub Saudi Al-Hilal mengajukan tawaran $332 juta untuk Kylian Mbappe

Unggahan unik nan lucu ini jelas menyita perhatian para warga Twitter Indonesia yang memberikan banyak sekali komentar yang tak kalah menarik.

Tak hanya Rins yang mengalami tingginya suhu, para pembalap lain sebagian besar juga mengalami hal yang sama.

Akan tetapi, mereka selalu punya cara untuk bisa mengatasinya. Salah satunya adalah pembalap Moto3 Dennis Foggia.

Pembalap Leopard Racing ini memasukkan helmnya ke dalam lemari pendingin.

Jelas hal ini sangat berguna agar membuat kepala tetap dingin.

Sementara itu, pembalap Yamaha yang merupakan juara dunia tahun lalu, Fabio Quartararo juga kerap memberikan unggahan-unggahan menarik dalam akun media sosial miliknya tentang suhu di Mandalika.

Berita Terkait :  Laporan kecelakaan MotoGP, Moto2, dan Moto3 2022!

Yang pasti, para pembalap terlihat tetap menikmati suasana yang panas dan berharap bisa tampil baik dalam balapan akhir pekan ini.

Equinox Pertama 2022

Meski Sirkuit Mandalika telah diguyur hujan dalam dua hari terakhir dan pada Sabtu (19/3/2022) pagi ini, gerimis juga turun, suhu di daerah pantai memang berbeda karena memiliki kelembaban yang juga berbeda.

Selain itu, siklus matahari dan bumi juga sedang dalam pergantian musim.

Ya, equinox akan terjadi pada 20 Maret. Secara garis besar, equinox adalah posisi matahari akan berada di garis khatulistiwa.

Hal ini membuat siang hari di belahan bumi utara dan selatan memiliki panjang yang sama serta pastinya suhu bisa meningkat karena Indonesia berada di garis khatulistiwa.

Berita Terkait :  Brad Binder Targetkan Peningkatan Performa di Paruh Kedua Musim 2021

Bagi negara seperti Indonesia yang hanya punya dua musim, hal ini tak akan terlalu berbeda. Hal ini akan sangat berbeda bagi negara empat musim yang akhirnya menandakan dimulainya musim semi.

Meskipun begitu, BMKG menyatakan bahwa prakiraan cuaca dalam balapan pada Minggu (20/3/2022) bakal diguyur hujan.

Melalui situs resmi BMKG, pagi diprediksi bakal berawan. Siang akan hujan sedang dengan suhu 24-30 derajat celsius dengan kelembapan 60-95 persen.

Yang pasti, suhu dan hujan tak bakal menurunkan semangat para pembalap ini untuk mencetak sejarah sebagai pemenang pertama di Sirkuit Mandalika.

Related posts