Dilema Marc Marquez Memilih Kompon Ban di Mandalika

Marc Marquez masih belum bisa memutuskan akan menggunakan ban soft atau medium untuk perlombaan MotoGP Indonesia.

Pengoleksi delapan gelar juara dunia itu mengalami kecelakaan pada kecepatan tinggi di Tikungan 11 dalam sesi latihan bebas kedua (FP2) di Pertamina Mandalika Circuit, Jumat (18/3/2022).

Kendati tak dibekap cedera serius, tangan kiri #93 terdapat memar berwarna merah. Dia mengungkapkan, itu bukan satu-satunya bagian tubuhnya yang mengalami impak dari high speed crash.

“Saya merasa lebih baik sebelum kecelakaan. Kami akan lihat besok pagi ketika saya bangun,” tuturnya.

“Secara keseluruhan saya senang dengan hari ini (Jumat), tetapi itu bukan waktunya untuk kecelakaan dan kami tidak bisa gembira karena kami keluar dari 10 besar. Padahal itulah targetnya (10 besar).

“Sekarang saatnya berdoa untuk kondisi kering besok (Sabut) pagi dan berusaha masuk 10 besar.”

Honda merombak total desain RC213V guna mengatasi masalah traksi belakang motor. Akan tetapi, hal itu justru berimbas pada hilangnya kepercayaan diri Marquez terhadap bagian depan (front-end).

Ya, bagian belakang yang kini memiliki daya cengkeram, nyatanya justru menyulitkan laju The Baby Alien. Beberapa kali dirinya mengalami slide, memaksanya berjuang keras untuk bertahan di atas motor.

“Kami sedikit mengubah set-up ke arah saya terutama di FP2. Sepertinya kepercayaan diri dengan bagian depan makin baik,” kata Marquez.

“Saya pikir itu lebih ke karakter ban belakang. Ada lebih sedikit cengkeraman dan lebih sedikit peringatan,” ucap #93 mengomentari perubahan casing ban Michelin akhir pekan ini demi menghadapi suhu panas di Sirkuit Mandalika.

Kembali ke soal motor baru Honda. Bagian belakang RC213V yang lebih memiliki daya cengkeram diakui Marquez sebagai kekhawatiran. Namun, dia menekankan bahwa itu bukan masalah yang perlu dicemaskan.

“Kami perlu memahami dari mana floating itu berasal dari belakang. Tapi itu tidak buruk. Saya bisa berkendara dengan baik. Itu tidak membantu untuk memiliki kecepatan yang konstan, tapi itu bukan bencana besar,” tuturnya.

“Pagi ini kami berada di sana dengan ban medium, sebelum semua orang memakai ban soft. Mari kita lihat apakah besok (Sabtu) kami dapat meningkatkan dan menunjukkan kecepatan kami.

Medium adalah pilihan untuk balapan, tetapi tanda tanyanya adalah apakah soft adalah pilihan untuk balapan. Itu tanda tanyanya.

“Kami akan mencoba memahaminya besok, tetapi pilihannya adalah antara medium dan soft. Mari kita coba soft dan kita akan melihat bagaimana daya tahannya.”

Related posts