MotoGP Qatar jadi akhir pekan yang buruk bagi Yamaha. Bukan cuma gagal meraih podium, mereka bahkan tak mampu tembus tiga besar. Di tim satelitnya, RNF Racing, kondisi tidak lebih baik dibanding skuad pabrikan.
Yamaha meninggalkan Sirkuit Internasional Lusail dengan kepala tertunduk. Maklum hasil yang didapat dalam race pembuka MotoGP 2022, Grand Prix (GP) Qatar, benar-benar mengecewakan.
Baik kontingen pabrikan, Monster Energy Yamaha, dan tim satelit, WithU Yamaha RNF Racing, telah menyesali hasilnya, meskipun mereka tetap optimistis dengan prospek kemajuan yang dapat dibuat ke depannya.
Pencapaian Yamaha di Qatar tahun ini sangat kontras dengan musim lalu, di mana dalam dua balapan di Lusail, pabrikan Jepang itu memborong dua kemenangan, lewat Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
Pada lomba yang berlangsung 6 Maret lalu, Quartararo, yang berstatus sebagai juara dunia bertahan, cuma finis P8. Rekan setimnya, Franco Morbidelli, yang menggantikan Vinales, di urutan 11.
Sementara itu, rapor RNF tak lebih baik. Dibandingkan tahun 2021, pencapaian kali ini di Qatar terbilang stagnan. Cuma satu rider yang mencetak poin, yakni Andrea Dovizioso. Rookie Darryn Binder finis ke-16.
Kendati Dovizioso mencetak poin, bos RNF Razlan Razali tetap tidak puas dengan torehan runner-up tiga kali MotoGP tersebut. Pasalnya, ia hanya menyelesaikan balapan di urutan ke-14, yang artinya dua poin.
Sebaliknya, Binder tak mampu menyumbang poin pada balapan debutnya di MotoGP setelah kalah saing dengan Remy Gardner (Tech3 KTM Factory Racing) untuk P15. Ia rider ke-16 yang melintasi garis finis.
Pun demikian, Razali tampaknya lebih optimistis melihat pencapaian Binder karena memang selain bisa menyelesaikan race, pemuda asal Afrika Selatan itu tampil solid saat bertarung dengan rookie lainnya.
“Saya pikir itu balapan yang bagus. Kami senang dengan yang dilakukan Darryn saat bertarung dengan semua rookie dan hanya kalah dari Remy (Gardner), yang merupakan juara dunia Moto2 2021,” kata Razali seperti dilansir Motosan.
“Akan menyenangkan untuk dapat poin, tetapi pengalaman menuntaskan balapan dan berduel dengan rookie–rookie lainnya jauh lebih berharga daripada meraih satu poin itu (finis P15). Ada banyak potensi yang bisa dilakukannya ke depan.”
Di sisi lain, Razali tidak menganggap raihan Andrea Dovizioso sebagai pencapaian positif. Menurut sang bos, dengan pengalamannya, mantan rider Ducati tersebut bisa memberikan yang lebih baik untuk tim.
“Dia (Dovizioso) perlu menemukan cara untuk melakukan yang lebih baik. Sudah dari feedback yang dia berikan, ada ruang baginya untuk berprogres pada balapan berikutnya. Secara keseluruhan, kami cukup senang mencetak beberapa angka.”
Selanjutnya, MotoGP akan melangsungkan putaran kedua musim ini, Grand Prix Indonesia, di Pertamina Mandalika Circuit akhir pekan nanti. Razali tentu saja mengharapkan hasil yang lebih baik dari kedua rider-nya.