Sebanyak empat staf dan 10 Marshal dari Sepang International Circuit (SIC) akan diperbantukan oleh Pertamina Mandalika Circuit dalam gelaran MotoGP Indonesia 2022.
Kebutuhan akan ketersediaan Marshal sempat menjadi sorotan saat Asia Talent Cup (ATC) Indonesia dijadwal ulang pada November 2021 lalu.
Setelah sesi latihan bebas dan kualifikasi, balapan dengan sangat terpaksa harus ditunda lantaran kesiapan Marshal tidak sesuai dengan regulasi Federation Internationale de Motocyclisme (FIM).
Kala itu, hanya tersedia 4 orang di setiap pos. Itu tidak sesuai dengan ketentuan FIM yang mengharuskan ada 8 Marshal di sejumlah area sirkuit yang telah ditentukan sepanjang perlombaan.
Menyadari hal ini, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) segera bertindak cepat untuk membenahi masalah Marshal. Pelatihan intensif dilakukan terhadap 338 orang guna mengawal jalannya tes pramusim.
Tak hanya itu saja. MGPA juga melakukan simulasi penanggulangan ceceran oli. Para Marshal yang berada di setiap pos diuji kemampuannya dalam membersihkan tumpahan oli pada trek basah dan kering.
Dalam waktu ditetapkan, Marshal Sirkuit Mandalika ini harus membersihkan permukaan aspal dengan air dan deterjen atau cairan penyerap oli.
Kesigapan dalam mengatasi ceceran oli merupakan salah satu syarat penting untuk menjamin balapan berlangsung aman, serta menjamin keselamatan pembalap.
Minggu (13/3/2022) hari ini, Sepang International Circuit (SIC) mengumumkan bahwa pihaknya mengirimkan bantuan dalam event Pertamina Grand Prix of Indonesia.
“SIC telah mengirimkan 4 staf SIC beserta 10 Marshal yang akan terbang ke Sirkuit Mandalika secara bertahap hari ini dan 15 Maret 2022 untuk membantu GP Indonesia yang akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022,” ucap SIC Public Relations & Communications, Akil Mansiz.
Secara umum, tugas Marshal adalah membantu pembalap jika terjadi tabrakan, kecelakaan, atau trek yang mengalami masalah. Mereka terlihat hampir di semua area sirkuit. Tetapi utamanya di area-area yang berisiko terjadi insiden atau kecelakaan.
Terdiri dari tim yang dipimpin oleh seorang Chief Track Marshal. Dia bertanggung jawab atas supervisi hingga briefing kepada anggota untuk tugas harian, alokasi pekerjaan hari per hari, dan kadang sampai pada melatih seluruh Marshal untuk penanganan kecelakaan, sinyal bendera, hingga memadamkan api.
Tugas para Marshal ini memang terhitung vital. Sebab, mereka menjadi mata dan telinga Race Direction karena berada langsung di sisi lintasan.
Marshal harus mampu memberikan informasi kepada para pembalap terkait kondisi lintasan lewat bendera maupun sinyal, menilai kondisi lintasan, sampai membantu rider jika terjadi insiden atau kecelakaan.
Marshal adalah volunter, kerja sukarela dan sama sekali tidak mendapatkan bayaran. Karena dituntut mampu bekerja dalam segala kondisi, inilah mengapa peran Marshal sangat vital dan hanya mereka yang sangat mencintai olahraga balap yang mau melakukannya cuma-cuma.
Di beberapa negara dengan industri balap yang sudah maju, sejumlah organisasi maupun klub balap biasanya memberikan voucher, token, makanan, atau sejumlah kecil uang untuk para Marshal ini. Untuk uang, biasanya ini berbeda untuk tiap balapan, tergantung promotor.