Manajer Suzuki MotoGP, Livio Suppo, tanpa ragu menyebut Marc Marquez sebagai pembalap paling bertalenta yang pernah bekerja dengannya.
Bisa dibilang pria Italia itu mengikuti perkembangan Marquez sejak debut di MotoGP 2013 dari dekat, bahkan turut membantu membentuknya jadi juara dunia MotoGP.
Selain bakat luar biasa, pembalap Spanyol juga punya kepribadian yang mudah diajak bekerja sama dan berkomunikasi. Berkat dukungan orang-orang di sekitarnya, rider Repsol Honda itu bisa melewati tekanan berat.
“Pembalap berbakat yang pernah bekerja dengan saya? Itu sangat mudah, jelas Marc. Dia memiliki talenta istimewa, sangat optimistis dan hidup berbahagia,” tuturnya kepada podcast Last on the Brake MotoGP.
“Semua itu berguna dalam atmosfer dengan banyak tekanan, dia selalu positif melihat segala sesuatunya dan penuh hal positif di sekitarnya. Tim-tim yang bekerja dengan para pembalap seperti itu jauh lebih mudah.”
Marquez dan Valentino Rossi mengukir sejarah dalam MotoGP. Tentu saja, dua ikon itu selalu dibandingkan.
“Mereka bekerja dengan gairah dan pastinya, mereka merupakan pembalap terbaik yang pernah kami lihat dalam 20 tahun terakhir,” kata Suppo.
“Kejuaraan MotoGP sangat kompetitif sekarang. Ada banyak pembalap dan banyak merek dengan potensi besar untuk memenangi balapan. Anda harus punya mentalitas kuat untuk mengatasi tekanan ini dan tahu bagaimana membuat perbedaan.”
Mengenai pekerjaan barunya di paddock Suzuki, pria 57 tahun itu sudah mulai beradaptasi. Suppo sejatinya menemukan tim dengan struktur cukup bagus selepas ditinggalkan Davide Brivio pada awal 2021.
Pemimpin proyek Shinichi Sahara tinggal melanjutkan, meski tak optimal karena merangkap banyak tanggung jawab.
Ke depannya, Suppo ingin mengatur tim dengan gayanya. “Davide melakukan pekerjaan dengan bagus di Suzuki. Tim terorganisir dan meski itu berbeda dengan saya,” ucapnya.
“Setiap orang memulai tahun ini dengan motivasi ekstra. Mereka mengerti bahwa hal terbaik bagi setiap orang mengembalikan angkanya.”
Ia menegaskan kalau pabrikan Hamamatsu sedang berancang-ancang menjadi salah satu tim papan atas kembali. “Sekarang, kami sudah tahu apa yang dibutuhkan,” Suppo menandaskan.