Luca Marini: MotoGP Qatar Akhir Pekan Terburuk

Pembalap Mooney VR46 Racing Team Luca Marini mengakhiri Grand Prix Qatar di posisi ke-13. Hasil itu dan masalah teknis pada Desmosedici GP22 membuat adik Valentino Rossi tersebut kecewa.

Problem dengan prototipe anyar Ducati, Desmosedici GP22, juga dialami Luca Marini selama akhir pekan Grand Prix (GP) Qatar, putaran pertama MotoGP 2022, di Sirkuit Internasional Lusail, akhir pekan lalu.

Dalam debut VR46 di kelas premier, yang diorkestrasi oleh Pablo Nieto, masalah teknis muncul hingga sesi balapan hari Minggu, membuat Marini tidak mampu meraih hasil lebih baik daripada P13.

Sementara itu, rekan setimnya, rookie Marco Bezzecchi harus mengakhiri lomba secara prematur akibat mengalami kecelakaan pada lap keenam. Ini membuat akhir pekan VR46 berakhir tak sesuai harapan.

GP Qatar adalah pengalaman yang harus dilupakan, tetapi juga menjadi pelajaran bagi Luca Marini dan timnya. Akhir pekan yang buruk mencerminkan nada umum tim pabrikan Ducati, menunjukkan ada yang harus diluruskan dari GP22, terutama dalam hal elektronik.

Tidak seperti Francesco Bagnaia dan Jack Miller, rider VR46 telah memilih melakukan homologasi mesin Desmosedici terbaru, tetapi di titik ini masalah teknis sebenarnya tampaknya terletak di tempat lain.   

“Akhir pekan di (GP) Qatar adalah bencana. Saya pikir itu yang terburuk sepanjang karier saya. Di sana saya mengalami banyak kesulitan di tikungan, dengan cara bagaimana akhir pekan dimulai, saya tak bisa berharap banyak saat balapan,” ujar Marini dilansir Motosan.

Desmosedici GP22 masih membutuhkan kilometer sebelum mengeluarkan potensi sebenarnya. Sejak latihan bebas pertama (FP1), sudah jelas bahwa teknisi Ducati perlu menguji dan mengumpulkan data.

Dan, Luca Marini memanfaatkan GP Qatar untuk memperoleh informasi, menguji mapping serta dengan tujuan mencapai garis finis. Fokusnya sudah pada race berikutnya di Indonesia, 18-20 Maret.

“Kami harus mengembangkan elektronik guna meningkatkan performa. Di sana (Indonesia) kami harus membuat langkah besar, tentu bersama tim saya, tetapi mungkin juga dengan Ducati, dengan mesin baru,” kata Marini.

“Kami hanya harus terus bekerja dan tetap tenang, musim masih sangat panjang. Kami akan sampai di sana. Pembalap lain sangat cepat, namun saya juga sudah jauh lebih kuat dibandingkan tahun lalu.”

 

Related posts