Ketum PSSI: VAR Cukup Mahal, Satu Laga Bisa Telan Biaya Rp 75 Juta

Ketum PSSI: VAR Cukup Mahal, Satu Laga Bisa Telan Biaya Rp 75 Juta

BabatPost.com-Tambahan wasit mulai diberlakukan pada pekan ke-30. Ada dua asisten wasit tambahan di belakang gawang. Itu terlihat dalam laga Persela Lamongan kontra Persikabo 1973 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, kemarin sore.

Laga tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengaku cukup puas dengan kinerja dua wasit tambahan.

Read More
Berita Terkait :  STY Tak Kunjung Panggil Spaso, Teco: Mungkin Punya Sistem Sendiri

’’Mudah-mudahan bisa memberi keadilan yang lebih bagus di lapangan dan ke depan tidak ada polemik. Semoga tidak ada permasalahan wasit di lapangan,’’ katanya setelah laga Persela kontra Persikabo.

Iriawan mengaku tahu sempat ada kritik soal asisten wasit tambahan yang baru ditugaskan di pekan ke-30. Artinya, para wasit itu bertugas saat Liga 1 menyisakan lima laga. Soal itu, dia punya alasan.

’’Kenapa lama sekali? Menyiapkan ini tidak semudah yang diperkirakan. Harus ada coaching clinic dari wasit AFC dan FIFA. Belum lagi kami harus membeli alat getar untuk dua asisten wasit tambahan,’’ jelasnya.

Berita Terkait :  Gol Cantik Marukawa Kandaskan Persik, Bikin Persebaya Naik ke Posisi 3

Alat getar itulah yang nanti terhubung ke wasit utama jika ada insiden di kotak penalti.

Nah, asisten wasit tambahan tersebut tak hanya dipakai untuk Liga 1. Iriawan juga berencana memakai jasa asisten wasit tambahan untuk Liga 3. Tapi, tidak dalam waktu dekat.

Selain asisten wasit tambahan, Iriawan berencana menggunakan video assistant referee (VAR). Ada kemungkinan Liga 1 bakal memakai VAR. Cuma, ada beberapa kendala yang dihadapi untuk memakai VAR. Yang pertama tentu saja soal dana.

Berita Terkait :  Eks Manajer Berpulang, Pernah Gadaikan Sertifikat Rumah demi Persebaya

’’Untuk memakai VAR, butuh pembiayaan yang cukup mahal. Satu laga saja bisa habis (biaya) sampai Rp 75 juta. Semua harus bersabar, apalagi masih dalam kondisi seperti ini (pandemi),’’ jelasnya.

Problem bukan hanya itu. Iriawan menjelaskan, butuh stadion yang benar-benar memadai untuk bisa menggunakan teknologi VAR.

’’Tidak semua stadion bisa digunakan untuk VAR. Mungkin hanya ada beberapa stadion yang bisa,’’ ungkapnya. Namun, tidak menutup kemungkinan VAR tetap diterapkan.

Related posts