BabatPost.com-Striker menjadi kendala utama Persebaya Surabaya musim ini. Tim berjuluk Green Force itu sampai harus berganti penyerang di pertengahan musim.
Jose Wilkson yang ”cuma” mencetak enam gol digantikan Arsenio Valpoort.
Ternyata, pergantian itu tidak lebih baik. Malah sebaliknya. Sudah sembilan laga Valpoort tampil. Tapi, striker asal Belanda tersebut baru mengemas sebiji gol. Itu pun gol ”nemu” saat melawan Persela Lamongan.
Memang Persebaya menjadi tim paling agresif bersama Bali United dengan koleksi 49 gol. Tapi, 21 gol di antaranya berasal dari sisi flank. Taisei Marukawa mengemas 15 gol, sedangkan Bruno Moreira 6 gol.
Performa buruk strikernya itu disadari Aji Santoso. Pelatih Persebaya tersebut sampai mencadangkan Valpoort di laga terakhir kontra Persita Tangerang (9/3).
Tapi, Samsul Arif yang diplot sebagai pengganti juga tidak tampil maksimal. Striker 37 tahun itu gagal mencetak gol. Problem striker itu menjadi momok kala menghadapi Persik Kediri sore nanti di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar (siaran langsung Indosiar pukul 16.00 WIB).
”Kami memiliki banyak peluang, tapi tidak terjadi gol sama sekali. Padahal, ada peluang yang 90 persen seharusnya bisa menjadi gol,” kata Aji Santoso. Karena itu, lini depan terus diasah tim pelatih. Finishing makin ditajamkan.
”Masalah penyelesaian akhir itu yang terus kami perbaiki. Mudah-mudahan besok (hari ini) kami bisa mencetak gol dan memenangi laga,” tambah pelatih 51 tahun itu.
Kondisi sebaliknya justru ada di kubu lawan. Persik memiliki striker yang sedang panas: Youssef Ezzejjari. Juru gedor asal Spanyol itu sudah mengemas 18 gol. Lebih banyak daripada kombinasi gol Wilkson dan Valpoort musim ini yang cuma berjumlah 8 gol.
Keganasan Youssef itu sangat diantisipasi Aji. Apalagi, di antara tim lima besar, Persebaya menjadi tim yang paling banyak kebobolan dengan 31 gol.
”Youssef ini tipikal striker dengan naluri gol yang sangat bagus. Kemampuan mencetak golnya luar biasa,” jelas Aji.
Lalu, bagaimana mengantisipasinya? Aji sudah memberikan instruksi kepada lini belakangnya. ”Karena (Youssef) punya kemampuan yang bagus, kami tidak akan melakukan man-to-man marking. Pemain bertahan harus lebih fokus di belakang,” beber pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang, tersebut.
Pelatih Persik Javier Roca tidak khawatir kalau Youssef dimatikan. Sebab, masih banyak pemainnya yang bisa menjadi senjata. Belum lagi eksekusi bola mati yang akan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dalam laga kontra Arema FC (27/2), Persik menang 1-0 melalui eksekusi tendangan bebas Risna Prahalabenta.
”Saya melihat anak-anak dalam kondisi yang lebih bagus daripada seri sebelumnya. Pemain memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat,” jelas pelatih asal Cile itu.
Dia meminta semua anak asuhnya tampil maksimal. Bukan hanya Youssef. ”Masih ada sisa lima laga. Kami akan anggap semua laga sebagai final,” kata pengganti Joko Susilo itu.
Bek Persik Samsul Arifin juga tidak peduli bahwa striker Persebaya sedang kurang maksimal. Dia hanya mencoba berfokus saat turun di lapangan.
”Kami siap melakukan apa yang diinstruksikan pelatih. Kalau memang ada yang kurang, akan kami perbaiki,” jelas Samsul.
Aji berharap Persik mampu diatasi dalam laga nanti sore. Sebab, dia ingin mengejar target pribadi bersama Green Force. Manajemen Persebaya memintanya agar membawa tim finis di posisi lima besar.
”Memang sekarang Persebaya sudah ada di posisi kelima. Tapi, saya ingin Persebaya setidaknya bisa finis di posisi kedua atau ketiga,” ujar bapak lima anak itu.