Francesco Bagnaia berjanji takkan pernah lagi mengutak-atik Ducati Desmosedici GP22 setelah mengalami akhir pekan buruk di Sirkuit Internasional Lusail.
Oleh: Lewis Duncan Co-author: Scherazade Mulia Saraswati , Editor 8 Mar 2022 09.40
Datang berbekal status runner-up MotoGP 2021, Pecco dijagokan salah satu favorit pemenang balapan pada putaran pembuka musim 2022 di Grand Prix Qatar. Alih-alih naik podium, sang pembalap malah gagal menyentuh garis finis.
Bagnaia hanya sanggup mengamankan grid kesembilan. Lalu, selepas start, melorot turun ke urutan ke-14. Dalam upaya memperbaiki posisinya, Italiano menabrak Jorge Martin. Keduanya pun meluncur ke gravel di Tikungan 1.
Masalah yang melanda Ducati di Lusail sebenarnya sudah nampak sejak tes pramusim di Sepang dan Mandalika. Pengiriman tenaga mesin baru yang dirasa agresif, membuat Bagnaia serta rekan setim Jack Miller beralih ke mesin 2021.
Usai perlombaan, Bagnaia mengaku kesulitan untuk menemukan feeling dengan bagian depan motor selama akhir pekan MotoGP Qatar. Dia juga mengatakan, belum cukup fokus pada gaya berkendaranya terhadap GP22.
“Agak aneh karena dalam situasi saya, saya bekerja terlalu banyak,” ucapnya.
“Kami menyelesaikan pekerjaan kami di FP3 dan ini tidak mungkin bagi saya, itu tidak bagus. Feeling saya kembali di FP4, tetapi hanya karena kami memutuskan ulang dan saya menemukan kembali feeling dengan motor.
“Sejak saat itu kami tidak menyentuh motor sampai pagi ini (dalam warm-up). Ketika saya membalap dan saya berada di urutan kelima, saya belum siap untuk balapan karena saya sedikit lebih cepat. Tapi elektronik dan set-up motor tidak bagus untuk cengkeraman dan lintasan.
“Kami harus melakukan sesuatu untuk balapan, tetapi kami tertinggal.
“Mengingat kecepatan kami kemarin, apa yang kami lakukan selama balapan ini cukup bagus karena saya pulih. Saya kencang.
“Tidak seperti (pembalap yang finis) pertama, saya cukup cepat, dan jelas bahwa motor tahun lalu yang memenangi balapan terakhir hari ini telah menang.
“Enea (Bastianini) dari hari pertama pengujian mulai mengisi bahan bakar pada motor dan mengendarainya, sedangkan kami terlalu berkonsentrasi untuk pengembangan.
“Bagi saya, sejak saat itu, kami tidak akan pernah menyentuh motor lagi dan hanya akan berkendara.”
Bagnaia kemudian mengatakan, bahwa terlalu ambisius untuk berpikir bisa berjuang untuk kemenangan pada MotoGP Qatar. Sebab, motornya belum siap.
“Saya berada di urutan ke-16 di Tikungan 3, jadi itu pasti bukan awal yang terbaik,” tuturnya.
“Lalu saya mulai mendorong untuk memulihkan posisi, tetapi kami tidak siap sama sekali untuk berjuang demi kemenangan hari ini.
“Terlalu ambisius untuk memikirkan kemenangan, namun kami mencoba untuk memulihkan posisi.
“Kecepatan saya cukup bagus, memikirkan apa yang telah kami lakukan akhir pekan ini.
“Hal utama adalah memulai dari ini dan tidak menyentuh apa pun di motor lagi, karena saya benar-benar harus lebih berkonsentrasi pada diri saya, dan lebih memikirkan gaya membalap saya, serta memiliki lagi feeling dan hasil balapan yang sama seperti tahun lalu.
“Saya tahu kami punyakemungkinan untuk memenangi balapan, tapi untuk saat ini kami hanya harus memikirkan saya dan ini akan menjadi kunci untuk berada di depan lagi.”