BabatPost.com-Di pinggir lapangan, pelatih Gresik United Khusairi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat permainan anak asuhnya kemarin sore.
Permainan tim jauh dari harapan. Permainan bola-bola pendek yang sudah direncanakan tidak dijalankan dengan baik oleh Rendy Jaya dkk.
Tiga striker yang diharapkan menjadi tumpuan juga mandul. Sepanjang pertandingan pertama di babak 16 besar Liga 3 Nasional, hanya satu peluang yang hampir berbuah gol. Itu pun dari bola mati Rendy yang membentur mistar gawang.
Sisanya, mereka justru banyak ditekan. Gresik United cuma bisa bermain seri 0-0 melawan Persidago Gorontalo di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Misi revans atas kekalahan Gresik United oleh Persidago di babak 32 besar Liga 3 Nasional lalu berantakan. Langkah menuju babak 8 besar dan promosi pun semakin terjal.
Tim kebanggaan Kota Pudak itu harus menyapu bersih dua laga sisa di babak 16 besar grup DD untuk membuka peluang lolos.
Dalam konpers setelah pertandingan, asisten pelatih Gresik United Agus Indra mengatakan, hasil pertandingan memang tidak sesuai dengan harapan. ”Banyak evaluasi yang harus kami lakukan sebelum pertandingan selanjutnya,” jelasnya.
Agus Indra menyatakan, salah satu penyakit kronis skuadnya adalah soal mental. Tiap kali melakoni pertandingan perdana tiap babak, permainan tim selalu jauh dari harapan.
Sebut saja di Liga 3 Jawa Timur ketika kalah oleh Persida Sidoarjo dan babak 32 besar tumbang di tangan Persidago. ”Ini pelajaran bagi kami agar lebih baik ke depan,” lanjutnya.
Gresik United akan melakoni laga kedua babak 16 besar melawan Mataram Utama (10/3). Kemarin Mataram Utama juga hanya bermain seri 1-1 melawan PSGC Ciamis.
Sementara itu, asisten pelatih Persidago Farid Tanib mengatakan bahwa hasil imbang kemarin disyukuri timnya. Menurut dia, Persidago seharusnya bisa menang. ”Kami lebih banyak membuat peluang. Sayang, finishing kurang bagus,” ujarnya.