Suzuki menunjukkan kemajuan pesat dari sisi kecepatan, tapi itu tak lantas menjamin pembalapnya bisa naik podium MotoGP Qatar 2022. Joan Mir menemukan salah satu penyebab, yaitu ban tiba-tiba kehilangan grip.
Oleh: Giacomo Rauli Diterjemahkan oleh: Xaveria Yunita , Editor 7 Mar 2022 14.58
Juara dunia MotoGP 2020 tersebut memulai balapan dengan bagus di Sirkuit Lusail, Minggu (6/3/2022). Mir dan rekannya Alex Rins mampu mengimbangi ritme duo pembalap Honda dan para penunggang Ducati.
GSX-RR yang dikendarai Mir memuncaki daftar rata-rata kecepatan tertinggi, dengan 357,6 km/jam. Rins bertengger di peringkat kelima 354 km/jam.
Pada akhirnya, pembalap 24 tahun tersebut kesulitan bersaing lebih lama karena timbul anomali pada ban depan yang diikuti ban belakang. Ia pun finis pada posisi keenam atau lebih baik dua daripada saat start.
Selepas balapan, Mir mengaku sangat lelah mempertahankan kinerja motor dengan kondisi ban seperti itu.
“Ini merupakan balapan yang menuntut fisik. Ritmenya sangat tinggi dan pada 10 putaran terakhir, saya sangat capek. Kami punya banyak masalah dengan ban depan,” tuturnya.
“Ban tidak berfungsi dan saya tidak punya grip seperti yang diharapkan. Saya tidak tahu apa penyebab hilangnya daya cengkeram di belakang. Sungguh aneh karena saya salah satu dari pembalap yang mampu mengelola ban belakang.
“Dengan cara ini, saya tidak mampu melakoni bagian akhir balapan seperti yang saya harapkan. Saya ucapkan selamat kepada para pembalap yang menuntaskan balapan di depan saya, karena mereka berhasil menjalakan tugas dengan baik dan sangat kencang.
“Pada beberapa putaran awal, saya memilih bertahan di posisi keempat dan tidak terlalu mengebut dan membebani ban berlebihan. Saya tidak tahu kenapa tidak mampu mengembalikan kecepatan para paruh kedua balapan.
“Saya memakai ban belakang medium, tapi hasilnya tidak seperti yang saya inginkan.”
Kendati mengalami masalah rumit, Mir tak mau panik karena MotoGP 2022 baru bergulir. Sejatinya, motor Suzuki sudah menunjukkan taring, tinggal dipoles lagi.
Faktor tersebut ditambah hadirnya manajer anyar, Livio Suppo, membuat kepercayaan terhadap tim kembali meningkat.
“Kami mesti tetap tenang. Saya sangat yakin kepada tim ini dan motor jauh lebih baik daripada tahun lalu. Lagipula, ini baru balapan pertama,” Mir menambahkan.
“Semoga posisi keenam dari Qatar dapat dipertimbangkan sebagai hasil buruk. Jadi kami harus maju. Saat ini, di depan kami, ada beberapa motor berbeda, tapi itu hanya balapan pertama.
“Saya pikir kami punya potensi lebih dan banyak hal yang dikatakan dibanding tahun lalu, daripada yang kami tunjukkan di Lusail. Saya tidak khawatir karena saya pikir bisa lebih berkembang.
“Sejauh menyangkut motor saya, saya senang bisa melawan Ducati di trek lurus dan bahkan melewati Aprilia. Enea Bastianini akan tampil lebih cepat dalam satu balapan tahun ini, tapi melihatnya di podium sedikit tidak terduga.”