Gagal Menang, Asisten Pelatih Persebaya: Kiper Persita Luar Biasa

Gagal Menang, Asisten Pelatih Persebaya: Kiper Persita Luar Biasa

BabatPost.com-Asa Persebaya Surabaya meraih gelar juara semakin tipis. Sebab, tim berjuluk Green Force itu mengawali seri kelima dengan hasil kurang memuaskan.

Arif Satria dkk hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, tadi malam.

Read More

Persebaya bahkan tertinggal lebih dulu. Ahmad Nur Hardianto membawa Persita unggul pada menit ke-40. Taisei Marukawa menyamakan skor menjadi 1-1 lima menit berselang.

Sejatinya Persebaya punya kans untuk unggul. Setidaknya ada empat peluang emas yang dimiliki Green Force. Di antaranya melalui Samsul Arif dan M. Alwi Slamat. Dua pemain itu sudah berhadapan dengan kiper Persita Rendy Oscario. Tapi, Rendy mampu mementahkan peluang bersih dari Samsul dan Alwi.

Asisten pelatih Persebaya Mustaqim tidak menampik bahwa penampilan kiper lawan cukup bagus. ’’Kami tidak bisa memanfaatkan peluang karena memang kiper Persita mampu melakukan penyelamatan. Kiper Persita benar-benar luar biasa malam ini (tadi malam),’’ kata Mustaqim.

Samsul juga tidak menampik peluangnya pada babak pertama punya kans menjadi gol sampai 90 persen. Dia sebenarnya sudah membidik tiang jauh.

’’Tapi, di luar dugaan kiper Persita bergerak lebih cepat. Sehingga saya tidak bisa mengarahkan bola ke tiang jauh. Saya juga menendang pakai kaki kiri, bukan kaki terkuat saya. Tapi, ini akan jadi evaluasi bagi saya ke depan,’’ kata striker 37 tahun itu.

Pelatih Persita Widodo Cahyono Putro senang dengan performa Rendy. Padahal, awalnya dia bukan pilihan pertama. Tapi, saat diberi kesempatan, kiper 23 tahun itu malah tampil cemerlang.

’’Saya sebagai pelatih memang berusaha merotasi pemain. Siapa pun yang diturunkan harus memberikan penampilan terbaik, termasuk Rendy. Kualitas individunya sudah meningkat,’’ jelas pelatih asal Gresik itu.

Hasil imbang tersebut cukup disesalkan Samsul. Memang peluang Persebaya meraih gelar juara belum sepenuhnya tertutup. ’’Tapi, hasil imbang ini menurunkan persentase kami (Persebaya) untuk bisa meraih gelar juara,’’ katanya.

Apakah Persebaya lempar handuk? ’’Kami harus langsung menatap ke depan untuk lima laga sisa dan memberikan yang terbaik,’’ tegas Samsul.

Bagi Persita, mampu mengimbangi Persebaya sudah cukup melegakan. Sebab, pada pertemuan di putaran pertama, mereka kalah empat gol tanpa balas. Widodo sudah mempelajari kekalahan telak pada 24 November 2021 itu.

Dia melihat sisi flank Persebaya jadi kekuatan utama. Karena itu, dalam laga tadi malam, dia menggunakan skema tiga bek. ’’Jadi, kalau kami sedang diserang, ada lima bek yang turun di daerah pertahanan. Itu cukup efektif,’’ jelas Widodo.

Menumpuk lima bek membuat sisi sayap tidak agresif. Mustaqim mengakui bahwa lini pertahanan Persita cukup disiplin. Dia sudah mencoba memasukkan M. Supriadi agar bisa menusuk dari tengah.

’’Tapi, semuanya belum berjalan. Meski begitu, saya apresiasi kerja keras pemain yang mencoba mencetak gol sampai menit terakhir. Anak-anak sudah maksimal,’’ ucap mantan asisten pelatih Persija Jakarta itu.

Di sisi lain, hasil imbang tersebut jadi kado bagi striker Persita Ahmad Nur Hardianto. Dia merayakan ulang tahunnya yang ke-26 kemarin. Hebatnya, dia mampu melesakkan satu gol. Itu adalah gol keenamnya di Liga 1 musim ini.

’’Saya bersyukur bisa mencetak gol dan membantu tim meraih poin. Semoga ke depan bisa terus membawa tim meraih hasil bagus,’’ tutur Hardianto.

Related posts