BabatPost.com-Pucuk kepemimpinan Askot PSSI Surabaya tetap berada di tangan ketua lawas, Maurits Bernard Pangkey. Dalam pemilihan ketua Askot PSSI Surabaya periode 2022–2026 di Quest Hotel Darmo kemarin (6/3), ketua petahana tersebut mengumpulkan suara terbanyak.
Dari 35 suara yang terdiri atas 34 klub anggota Askot PSSI Surabaya plus Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surabaya, Pak Champ –begitu Maurits biasa dipanggil– meraih 21 suara atau 60 persen dari total pemilik suara. Sedangkan rivalnya, M. Yusuf, hanya mendapatkan 14 suara.
Setelah terpilih kembali sebagai ketua Askot PSSI Surabaya, Maurits menyatakan akan menjalankan program-program yang tak berjalan selama periode pertama di empat tahun periode keduanya ini.
’’Akan kami sempurnakan. Salah satunya memutar kompetisi senior,’’ ucapnya kepada Jawa Pos.
Selain menghidupkan lagi kompetisi senior, Maurits berencana memperbanyak pelatih berlisensi D. Namun, layaknya organisasi sepak bola lainnya di semua level, kompetisilah yang paling banyak ditunggu-tunggu. Pandemi Covid-19 adalah salah satu faktor mandeknya roda kompetisi tersebut.
Selain itu, Maurits sempat mendapat arahan dari beberapa nama yang notabene mantan petinggi PSSI seperti dua mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria dan Joko Driyono serta dari Asprov PSSI Jatim. ’’Saat itu kami diminta benahi grassroots dulu. Sebab, grassroots adalah ranahnya askot,’’ ucapnya.
Menanggapi rencana kompetisi senior tersebut, Mat Halil sebagai pemilik klub internal PSSI Surabaya El Faza pun menyambut baik. Hanya, mantan penggawa Persebaya Surabaya itu berharap kompetisi yang diputar. Bukan dengan sistem turnamen.
’’Terserah bagaimana caranya, yang penting kompetisinya jangka panjang. Karena minutes play penting bagi pemain,’’ katanya.
Senada dengan harapan El Faza, Surabaya FC lewat Ketua Harian Yuhansyah Primaditya berharap Askot PSSI Surabaya memaksimalkan roda kompetisi.
Selain itu, dia berharap semua pihak dirangkul untuk membahas rencana memutar kompetisi tersebut. Baik klub yang mendukungnya maupun yang tidak.