Sikap Ibu Nida ’’Tangmo’’ Patcharaveerapong Bikin Warganet Kecewa

Jawapos TV

BabatPost.com – Nyaris lebih dari sepekan, nama Nida Patcharaveerapong atau Tangmo viral di media sosial. Aktris Thailand tersebut dinyatakan meninggal pada 26 Februari lalu, setelah dinyatakan hilang pada 24 Februari malam di Sungai Chao Phraya. Dalam konferensi pers pada 1 Maret lalu, pihak kepolisian menjelaskan, aktris 37 tahun itu tewas karena tenggelam.

Letjen Polisi Jirapat Phumicit mengonfirmasi bahwa jasad Tangmo ditemukan dengan luka sayat dalam di kaki kiri. ’’Tim forensik belum menemukan indikasi apakah Nida terjatuh atau didorong. Kami masih akan melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab kematiannya,” tegas Jirapat. Pihaknya menyatakan skeptis terhadap kesaksian yang diberikan lima orang di speedboat yang ditumpangi sang aktris.

Read More

Dalam keterangan di awal kejadian, pihak kepolisian langsung menahan sementara pemilik boat Tanupat ’’Por” Lerttaweewit dan Phaiboon ’’Robert” Trikanjananun, pengemudi boat pada malam kejadian. Sayang, Por dan Robert justru ’’diloloskan” begitu saja oleh ibu Tangmo, Panida Siriyuthayothin. Dalam acara bincang-bincang pada Sabtu (5/3), Panida menyatakan telah memaafkan keduanya.

Dia juga menerima opsi kompensasi yang ditawarkan Por. Dalam kesepakatan itu, pihak pemilik boat akan memberikan ganti rugi finansial sesuai perhitungan Panida. Ibu Tangmo pun telah melakukan perhitungan kasar terkait dengan itu. ’’Katakanlah, Mo (nama kecil Tangmo) menerima bayaran THB 1 juta (Rp 440,38 juta) dari satu serial TV.

Bila dia hidup sampai 30 tahun lagi, aku berhak mengalikan jumlah itu hingga 30 kali. Ini masih belum termasuk pendapatan yang ’hilang’ dari sesi fotonya sebagai model,’’ papar Panida.

Sementara itu, dia juga mengampuni Robert yang hadir mendampingi Por untuk meminta maaf langsung. Panida menegaskan, dirinya tidak melakukan hal itu karena mengincar biaya kompensasi semata. ’’Uang kompensasi ini juga tidak berhubungan dengan urusan hukum terkait dengan kasus ini,’’ lanjutnya.

Keterangan ibu Tangmo membuat warganet marah dan kecewa. Setelah wawancara itu disiarkan, Dayos Dechjob –kakak laki-laki Tangmo– mencurahkan perasaan kecewanya di laman Facebook. Beberapa sahabat aktris yang mengawali karier sebagai model itu juga merasa terpukul dan kecewa. Anna Celebeauty, bloger dan Miss Thai ACDC 2020, beranggapan bahwa Panida hanya mengincar keuntungan dari nama Tangmo.

’’Apa yang orang itu tahu? Harusnya, kau mencintai dan memperhatikannya, sebagaimana ayah Mo melakukannya,’’ tegas Anna dalam salah satu unggahan. Penyanyi Tata Young pun menilai, sikap asli Panida muncul karena adanya uang di kasus kematian putrinya. Pelantun Dhoom Dhoom itu menegaskan, masih banyak hal yang harus dibuktikan untuk mencari keadilan buat Tangmo. Kesepakatan Panida dan pihak pemilik speedboat menutup jalan itu.

Namun, Young yakin, Tangmo kini ada di tempat yang lebih baik. ’’Kamu enggak usah khawatir dengan hal-hal seperti ini. Kini dia ada bersama ayahnya, yang tak pernah mengambil untung dari anaknya. Semoga beruntung dengan hidupmu,’’ tulisnya. Dia juga menyertakan tagar #moneycantbuymybaby.

Hingga kemarin (6/3), pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab kematian Tangmo. Selain memanggil lima orang penumpang speedboat nahas itu, kini telah ada total 29 saksi yang diperiksa.

Perwakilan Kepolisian Distrik Muang, Nonthaburi, juga mengumpulkan bukti forensik dari boat. Pihaknya juga membantah isu bahwa Por, pemilik boat itu, memberikan donasi sebesar THB 3 juta (Rp 1,32 miliar) pada kantornya. ’’Kami tidak menerima sumbangan yang disebutkan dan saya tegaskan bahwa seluruh proses hukum dilakukan sesuai peraturan yang berlaku,” cetus juru bicara kepolisian itu sebagaimana dikutip Bangkok Post.

TENTANG TANGMO

– Memulai karier saat duduk di kelas VII SMP.

– Mengikuti Miss Teen Thailand pada 2002 dan berhasil menduduki peringkat keempat.

– Merupakan lulusan sarjana bidang kepemimpinan, bisnis, dan politik dari College of Social Innovation, Rangsit University.

– Orang tuanya, Panida Sirayutthayothin dan Sophon P. Veerapong, bercerai saat Tangmo masih muda. Tangmo tinggal bersama mendiang ayahnya.

– Pada 2007, Tangmo mengalami kecelakaan mobil yang membuat wajahnya terluka dan terpaksa melalui operasi plastik.

– Selama 2013–2015, Tangmo menikah dengan aktor Phakin Khamwilaisak alias Tono. Setelah bercerai, Tangmo sempat depresi berat dan melakukan percobaan bunuh diri.

– Tangmo kerap mendukung aktivitas teman-teman aktor dan aktrisnya. Temasuk mewakili mereka sebagai korban penipuan online.

KRONOLOGI KEJADIAN SPEEDBOAT TANGMO

24 FEBRUARI

– Tangmo berada di speedboat bersama lima orang: pemilik boat Por, pengemudi boat Robert, manajer Gatick, serta dua temannya, Sand dan Job.

– Pukul 22.40 waktu setempat, Tangmo dilaporkan jatuh ke sungai. Saat itu boat berada di area Pier 1 Pibul Songkhram, Sungai Chao Phraya. Polisi dan tim SAR langsung melakukan prosedur search and rescue.

– Menurut temannya, Tangmo jatuh saat hendak berkemih di bagian belakang boat. Toilet kapal rusak dan tak bisa digunakan.

– Ketika jatuh, Tangmo mengenakan bodysuit one-piece yang dilapisi pakaian. Dia tidak memakai life jacket.

26 FEBRUARI

– Jasad Tangmo ditemukan pukul 13.10 di Jembatan Rama VII. Berjarak 1 km dari titik yang dilaporkan kelima penumpang.

– Saat ditemukan, Tangmo memiliki sayatan dalam di kaki kirinya. Sementara itu, dari hasil otopsi, ditemukan pasir di paru-parunya. Hal itu mengindikasikan bahwa Tangmo sempat berenang dan menghirup material di sungai sebelum tenggelam.

27 FEBRUARI

– Panida, ibu Tangmo, menduga putrinya meninggal akibat pembunuhan. Dia menyebut putrinya mahir berenang. Panida juga menilai bahwa Tangmo yang berstatus selebriti seharusnya mendapat fasilitas yang lengkap dan berfungsi dengan baik.

– Kelima orang yang berada di boat dipanggil untuk dimintai kesaksian. Mereka juga diminta menyerahkan pakaian yang dikenakan saat kejadian.

– Kepala Kepolisian Nonthaburi Mayjen Polisi Paisal Wongwarcharamongkol menyatakan pengemudi boat Robert tidak punya lisensi.

– Robert dan Por dinyatakan bersalah atas kematian Tangmo.

28 FEBRUARI

– Polisi menyatakan skeptis dan tak memercayai kesaksian lima penumpang boat yang tidak sinkron.

1 MARET

– Kelima penumpang dipanggil lagi untuk memberikan keterangan. Kali ini, polisi melakukan penyelidikan dengan alat pendeteksi kebohongan.

– Foto jasad Tangmo beredar di media sosial.

3 MARET

– Tim penyelam menemukan baling-baling speedboat nahas yang ditumpangi Tangmo. Saat dipasang kembali untuk reka ulang, alat itu copot dan tenggelam begitu mesin dinyalakan.

– Pihak kepolisian menyatakan, kelima orang yang bersama Tangmo di boat berisiko ditahan karena melakukan pembiaran yang mengakibatkan kematian dan memberikan keterangan palsu kepada polisi.

4 MARET

– Surattanawee, sahabat Tangmo dan Gatick, menyatakan bahwa cerita Gatick terkait insiden itu selalu berubah. Dia mengaku beberapa kali mengobrol dengan Gatick soal insiden itu sejak polisi menjalankan prosedur SAR.

– Polisi menyatakan telah melakukan penyelidikan terhadap delapan saksi.

Related posts