Enea Bastianini Grid Ke-2, Memori Gresini Balik ke GP Qatar 2004

Hasil kualifikasi MotoGP Qatar 2022 menjadi start terbaik Enea Bastianini sepanjang turun di kelas premier. Mampukah ia memberikan kemenangan untuk Gresini Racing?
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 5 Mar 2022 20.24

Enea Bastianini tampil menggila dalam 15 menit sesi kualifikasi kedua MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Lusail, Doha, Sabtu (5/3/2022). Ia berhasil menempati posisi kedua dan hanya terpaut 0,147 detik dari peraih pole position Jorge Martin (Pramac Racing).

Bagi La Bestia, julukan Bastianini, inilah posisi start terbaik sepanjang kariernya di MotoGP yang baru memasuki musim kedua. Hasil kualifikasi GP Qatar diyakini menjadi langkah maju bagi Bastianini mengingat musim lalu ia bermasalah dengan waktu satu lap.

Tahun lalu, memakai Ducati Desmosedici GP19 yang lebih tua daripada musim berjalan, Bastianini mampu dua kali finis P3 di Sirkuit Misano meskipun start dari grid ke-12 di GP San Marino dan ke-16 di GP Emilia Romagna.

Kini, dengan Ducati Desmosedici GP21, motor musim 2021 yang sudah di-upgrade, Bastianini langsung mampu menunjukkan kecepatan untuk satu lap.  

“Saya senang dengan hasil posisi kedua hari ini. Kerja keras sepanjang tes musim dingin mulai terlihat di Qatar,” tutur Bastianini usai kualifikasi GP Qatar.

“Semua tahu, dengan motor 2019 saya kesulitan melakukan time attack pada MotoGP musim lalu. Dengan motor ini, hal itu jauh lebih mudah. Aliran tenaga jauh lebih lembut dan saya bisa memaksimalkan performa ban lunak (soft) dengan Desmosedici GP21 ini.”

Meskipun begitu, juara dunia Moto2 2020 itu tahu bila balapan yang akan start pada Minggu (6/3/2022) malam pukul 22:00 WIB nanti akan sangat berat. Selain Jorge Martin, bintang Repsol Honda Marc Marquez dan duo Suzuki Ecstar (Joan Mir dan Alex Rins) sangatlah kuat.

“Ini kali pertama saya start dari barisan terdepan. Biasanya saya harus berusaha keras melewati banyak lawan untuk berada di depan saat balapan. Yang pasti saya puas dengan kinerja tim dan juga saya secara pribadi,” tutur pembalap asal Rimini, Italia, tersebut.

Sirkuit Misano jelas berbeda dengan Sirkuit Lusail yang akan menggelar lomba pertama MotoGP 2022. Namun, jika di Misano musim lalu Bastianini mampu naik podium beruntun meskipun start dari luar 10 besar, di Lusail paling takkan terlalu keras untuk cepat langsung ke P1.

Enea Bastianini jelas ingin segera merebut kemenangan pertamanya di MotoGP pada lomba GP Qatar nanti. Motivasi Bastianini dipastikan juga bertambah jika melihat timnya, Gresini Racing, memiliki kenangan manis di Sirkuit Lusail.

Saat balapan MotoGP kali pertama menyambangi Lusail pada 2 Oktober 2004, Gresini Racing (yang kala itu turun dengan nama Telefonica Movistar Honda MotoGP) berhasil menempatkan Sete Gibernau dan Colin Edwards di posisi 1-2.

Gresini Racing juga sudah sangat lama tidak merasakan kemenangan. Turun di MotoGP sejak kelas ini menggantikan GP500 (500cc) pada 2002, Gresini sudah mengoleksi 14 kemenangan.

Namun, kemenangan terakhir dirasakan tim asal Italia itu pada MotoGP Portugal 2006 lewat Toni Elias. Bahkan, saat bergabung dengan tim pabrikan Aprilia pada 2015 sampai 2021 lalu, Gresini tidak mampu merebut kemenangan.

Kini, peluang Gresini untuk merebut kemenangan MotoGP ke-15 ada lewat Enea Bastianini di MotoGP Qatar 2022. Apakah Enea Bastianini berani menerima tantangan dari timnya serta memenuhi ambisi untuk merebut podium utama pertamanya di MotoGP?

“Saya tidak tahu seberapa potensi yang saya miliki. Tetapi, jelas saya akan berusaha untuk menang,” ucap pembalap berusia 24 tahun tersebut.

“Pilihan ban juga akan berperan sangat penting. Di sini, performa ban medium dan lunak hampir sama. Kami harus mengolah lagi data agar lebih mengerti kompon mana yang lebih baik.”

Related posts