Makin banyak desa di Jawa Timur yang mengembangkan potensi wisata di wilayah masing-masing. Salah satunya adalah Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah, Sampang. Masyarakat sukses menyulap pantai di wilayahnya yang dulu kumuh menjadi objek wisata andalan.
—
DULU, sebelum 2016, pantai di pesisir utara Pulau Madura itu begitu kumuh dan penuh semak belukar. Jika malam tiba, suasananya begitu sepi. Tak mengherankan jika akhirnya pantai tersebut kerap disalahgunakan.
”Karena tempatnya penuh semak-semak, pantai itu kerap dijadikan tempat mesum oleh sejumlah warga,” kata Martuli, sang perintis berdirinya Pantai Lon Malang.
Kondisi itu pula yang membuat Martuli tergerak. Begitu mendapat amanah menjadi kepala desa (Kades), dia langsung mengajak para tokoh, pemuda, dan masyarakat untuk bersama-sama membenahi pantai tersebut.
Inisiatif itu menuai sambutan positif dari warga desa. Mereka langsung bergerak cepat. Wajah pantai tersebut perlahan-lahan dibenahi. Sebanyak 1.000 pohon cemara didatangkan, lalu ditanam di sekitar bibir Pantai Lon Malang hingga tumbuh besar. ”Setelah dirawat, akhirnya cemara itu hidup. Lalu, perlahan-lahan pantai kami bersihkan,” ujar Martuli.
Tak butuh waktu lama, pada pertengahan 2017, wajah Pantai Lon Malang sudah berubah. Lebih asri, bersih, dan tertata.
Awalnya, masyarakat bebas berkunjung ke sana secara gratis. ”Agar lebih dulu mengenal wisata pantai yang dikembangkan. Sekaligus ikut mempromosikan keindahan pantai ini,” terang Martuli.
Strategi tersebut cukup jitu. Lambat laun, pantai itu makin ramai dikunjungi. Perlahan-lahan, Martuli bersama warga terus melengkapi sarana-prasarana di Pantai Lon Malang agar menjadi destinasi wisata yang representatif.
Ikhtiar itu berbuah positif. Pada pertengahan 2018, pantai tersebut disurvei pemkab. Melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang, berbagai bantuan pengembangan akhirnya diperoleh. Mulai pembuatan ruang ganti/toilet, kios cenderamata, penataan perwajahan pantai, hingga pembangunan pembatas ombak. Setelah pantai itu layak menjadi destinasi wisata, barulah skema pengelolaan dibenahi. ”Pantai ini dikelola BUMDes,” ungkap Martuli.
Kini ikhtiar panjang itu membuahkan hasil. Pantai Lon Malang telah menjadi salah satu destinasi unggulan di Sampang. Rata-rata, objek tersebut didatangi lebih dari 300 pengunjung setiap hari. Bukan hanya wisatawan lokal, tetapi juga luar daerah. ”Kecuali, sejak pandemi, memang ada pengurangan. Apalagi, kami mematuhi kebijakan pembatasan dari pemerintah pada masa pandemi,” ujar Manajer Wisata Pantai Lon Malang, Sampang, Tuki.
Dia mengungkapkan, Pantai Lon Malang kini telah mampu menjadi salah satu sumber pendapatan asli desa maupun pendapatan daerah.
Menjadi PMI Bukan Lagi Favorit Warga
DULU tak banyak lapangan pekerjaan yang tersedia di Desa Bira Tengah. Banyak warga desa, terutama para pemuda setempat, yang merantau untuk mengadu nasib. Salah satu yang menjadi favorit adalah menjadi pekerja migran Indonesia (PMI).
Namun, setelah Pantai Lon Malang berhasil disulap menjadi destinasi wisata unggulan, perlahan-lahan kondisinya berubah. Banyak warga yang menjadikan pantai tersebut sebagai sumber penghasilan.
Di area objek wisata, puluhan kios dimanfaatkan warga desa untuk berjualan. Begitu juga di luar pantai. Ada cukup banyak warung/kios yang didirikan warga untuk menyambut pengunjung yang berlibur.
Manajer Wisata Pantai Lon Malang, Sampang, Tuki menceritakan, sejak destinasi itu beroperasi, perlahan-lahan dirinya mengajak warga, terutama para pemuda, untuk bergabung. ”Banyak pemuda yang pulang dari Malaysia bekerja di sini. Ada juga yang baru lulus SMA, tapi belum bekerja,” jelasnya.
Saat ini sedikitnya ada 26 warga yang direkrut untuk ikut mengelola objek wisata tersebut. Belum termasuk warga yang memanfaatkan kios-kios di area dalam maupun luar pantai. ”Akhirnya, mereka tidak kembali menjadi PMI karena sudah memiliki pekerjaan dan usaha di sini,” ujar Tuki.
Hingga kini, pengembangan Pantai Lon Malang terus berlangsung. Beragam fasilitas baru sudah berdiri. Mulai kafe, spot foto, galeri tempat oleh-oleh, naik kuda, hingga wahana bermain.
Bukan hanya itu, proyeksi selanjutnya, pengelola juga menyiapkan sejumlah terobosan. Salah satunya, menyediakan paket wisata keliling ke objek wisata lainnya di pantura. Baik itu air terjun, petik melon, pertanian, maupun sejumlah wahana lainnya. Termasuk menyediakan homestay bagi wisatawan luar daerah. Hingga kini, fasilitas tersebut memang belum tersedia.
TENTANG PANTAI LON MALANG
Beroperasi sejak 2017
Terletak di Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah
Jam operasional mulai pukul 07.30 hingga 17.30 WIB
Dikelola BUMDes Mitra Mandiri
Jumlah kunjungan rata-rata kini mencapai 300 orang setiap hari.