Ambisi Jadi Starter Tokyo Verdy, Pratama Arhan Belajar Bahasa Jepang

Ambisi Jadi Starter Tokyo Verdy, Pratama Arhan Belajar Bahasa Jepang

BabatPost.com-Bek kiri tim nasional Indonesia Pratama Arhan siap memulai perantauan di J2 League bersama klub Tokyo Verdy.

Semua dokumen yang dibutuhkan Arhan untuk terbang ke Jepang hampir lengkap. Rencananya, jika tidak ada halangan, pemain yang dibesarkan di PSIS Semarang itu berangkat pada 11 Maret. Arhan ingin lama berkarier di Liga Jepang. Bahkan, pemain kelahiran Blora, Jawa Tengah, pada 21 Desember 2001, tersebut berambisi menembus skuad inti Tokyo Verdy.

Read More
Berita Terkait :  Prediksi Skor PSIS Semarang vs Persebaya Surabaya, 16 Juli 2023: Jadwal Siaran Langsung Liga 1 Minggu Ini

”Saya ingin berusaha membawa Tokyo Verdy promosi ke J-League dan merengkuh banyak piala. Untuk target pribadi, saya ingin menjadi pemain inti,” tutur Arhan di kantor PSSI, Jakarta, kemarin (4/3).

Karena target besar itu, Arhan melakukan segala persiapan dengan matang. Pertama, pemain yang memiliki kemampuan lemparan bola jauh itu mulai punya kemauan untuk belajar bahasa Jepang. Bagi Arhan, bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan barunya di Jepang. ”Saya mau mencari guru les online,” ungkapnya.

Arhan juga sudah mencari tahu karakter Liga Jepang. Juga, cuaca di Jepang. Sebagaimana diketahui, Jepang memiliki empat musim. Yaitu, musim semi, panas, gugur, dan dingin.

”Saya pernah bertanya ke teman-teman di timnas seperti Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman tentang bagaimana adaptasi bermain di luar negeri. Mereka bilang semua butuh adaptasi. Jadi, saya akan berusaha menyesuaikan. Semoga adaptasi saya bisa lebih cepat,” ucap pemain yang memilih nomor punggung 38 di Tokyo Verdy itu.

Berita Terkait :  Imran Nahumarury Bikin Heboh Lagi

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mendoakan agar Arhan sukses di Tokyo Verdy. Dia juga berharap perantauan Arhan ke Jepang menjadi motivasi bagi para pemain muda berbakat Indonesia lainnya.

”Saya yakin pasti akan ada lagi yang seperti Arhan. Masih banyak pemain kita yang bagus. Ronaldo Kwateh (Madura United) bagus. Marselino Ferdinan (Persebaya Surabaya) juga bagus. Kita tunggu saja. Dalam setahun ini, pasti banyak pemain muda Indonesia yang diambil klub-klub luar,” ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi tidak merasa kehilangan meskipun ditinggal pemain pentingnya di posisi bek kiri. Bagi Yoyok, kepergian Arhan ke Jepang justru menjadi sebuah kebanggaan.

Berita Terkait :  Prediksi Persib Vs PSIS, 15 Februari, Liga Indonesia

”Ini bukti keberhasilan kami membina anak-anak muda. Keberhasilan itu juga tidak terlepas dari kebijakan PSSI membolehkan pemain Elite Pro Academy (EPA) U-16, U-18, dan U-20 langsung main bersama tim senior di Liga 1,” terangnya.

Yoyok menambahkan, performa Arhan sudah menonjol saat berada di tim PSIS U-18. Karena itu, dia langsung diberi kesempatan bermain di tim senior Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS.

”Di tim senior, Arhan beberapa kali dimainkan. Jadi, mental dia terbangun. Saya berharap anak-anak muda bertalenta di Indonesia terus mendapat kesempatan bermain di tim senior,” ucap Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah tersebut.

Related posts