Sesi latihan di Sirkuit Lusail dihabiskan Mario Aji untuk menemukan feeling berkendara, serta agar bisa melaju kencang saat perlombaan Moto3 Qatar.
Oleh: Scherazade Mulia Saraswati , Editor 4 Mar 2022 20.32
Akhir pekan ini menjadi babak baru karier balap Super Mario, yang akhirnya berhasil mewujudkan mimpi beraksi dalam kejuaraan dunia Grand Prix.
Kendati sudah tak asing dengan karakteristik trek, Mario tetap dituntut bekerja keras meningkatkan performa dan catatan waktu lap.
FP1 serta FP2 diakhiri cukup baik. Berkaca pada posisi akhir yang ditempati memang belum memuaskan. Namun, setidaknya sang pembalap tak jatuh.
Walau begitu, Mario dua kali melanggar track limit ketika menjalani latihan bebas kedua. Alhasil, lap time yang sudah dicetaknya pun harus dibatalkan.
Hasil kombinasi menempatkan jebolan Astra Honda Racing School (AHRS) itu di urutan ke-23 atau terpaut hampir 2,3 detik dari Izan Guevara.
Mario memperbaiki catatan waktu dari 2 menit 08,748 detik pada FP1 menjadi 2 menit 07,149 detik dalam sesi FP2.
“Tentu saja, saya senang berada di sini, bertarung dengan pembalap terbaik dunia. Hari ini saya berjuang keras di FP1. Kami telah bekerja untuk mengadaptasi pengaturan suspensi dan gaya berkendara saya. Dan, pada akhirnya, itu berhasil,” tuturnya dalam rilis pers Honda Team Asia.
“Saya merasa jauh lebih baik di FP2, dan saya lebih percaya diri dalam pengereman dan kecepatan di tikungan. Waktu lap tidak cukup baik, terutama karena pembalap lain telah merusak lap terbaik saya, tetapi resumenya secara keseluruhan positif.
“Kami bisa mengejar pembalap tercepat. Itu tidak mudah tetapi bukan tidak mungkin. Kami harus tetap bekerja untuk hari esok (Sabtu).”
Hiroshi Aoyama selaku Team Manager Honda Team Asia menilai penampilan Mario Aji selama latihan pertama dan kedua nampak menjanjikan.
“Hari ini adalah debut resmi Mario di Kejuaraan Dunia. Startnya cukup mulus di sesi pagi, dan dia melanjutkan cara ini di sore hari,” ucap pria asal Jepang itu.
“Lima menit terakhir FP2 sulit baginya karena dia menemukan banyak traffic. Kami pikir dia memiliki banyak peningkatan.”
Tantangan berikutnya Mario adalah menghadapi FP3. Yang paling krusial sesi kualifikasi mengamankan grid start terbaik.
Para pembalap Moto3 telah terkenal akan aksi mereka yang saling menunggu demi mendapatkan towing (membuntuti rival guna mendongrak posisi).
Situasi semacam ini belum pernah dialami Mario. Karena itulah, pengguna nomor #64 tersebut harus mampu beradaptasi sejak menit awal.