Marquez Anggap Dukungan dari Dunia Balap ke Ukraina Tak Cukup

Juara dunia MotoGP enam kali, Marc Marquez, menilai dukungan yang diberikan dunia motorsport tidak cukup untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.
Oleh: Lewis Duncan Diterjemahkan oleh: Xaveria Yunita , Editor 4 Mar 2022 00.10

Sejak 24 Februari, penduduk Ukraina seolah hidup dalam neraka. Rusia menggempur negara tersebut. Korban dari warga sipil pun berjatuhan.

Aksi Vladimir Putin tersebut berbuah kutukan dan sanksi dari banyak negara besar. Sebaliknya, Ukraina menuai simpati dan mendapat tawaran bantuan.

Dunia olahraga turut bergerak meski mungkin tekanan kepada Rusia kecil. Mereka membatalkan ajang yang digelar di sana. Bahkan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang atlet dari Rusia bertanding.

Formula 1 membatalkan kontrak dengan promotor Grand Prix Rusia. Federasi Otomotif Internasional (FIA) hanya mengizinkan para pembalap Rusia dan Belarus turun dengan identitas netral dan membawa bendera FIA.

Namun, Motorsport Inggris memberi sanksi lebih keras dengan menutup pintu bagi pembalap Rusia. Tim Haas F1 yang mendapat suntikan dana besar dari Uralkali terpaksa menanggalkan merek tersebut dalam tes pramusim Barcelona.

Federasi Motor Internasional (FIM) mengumumkan membatalkan semua kejuaraan dunia balap motor yang dilangsungkan di Rusia dan Ukraina. Igora Drive, Rusia, yang jadi trek cadangan MotoGP tampaknya dicoret selamanya.

Berita Terkait :  Geli Marquez bereaksi terhadap prediksi Lorenzo dia akan melompat dari Honda ke Ducati

Marquez pun tak luput dari pertanyaan tersebut dalam konferensi pers jelang MotoGP Qatar, Kamis (3/3/2022). Pembalap Repsol Honda tak mengerti kenapa terjadi perang.

“Tentu saja, sulit dipahami bahkan untuk saya. Saya tidak mengerti bagaimana kita mencapai titik itu pada 2022. Saya tak tahu bagaimana kami tidak bisa menghentikan (perang ini),” ujarnya.

“Saya tidak memahami banyak hal. Tapi, apa yang bisa kami katakan dari sini adalah mencoba memberi dukungan kepada orang-orang ini, semua keluarga ini, semua anak-anak yang menderita.

“Namun, itu tidak cukup. Ada banyak orang lebih penting daripada kami yang harus menghentikan perang. Satu hal yang bisa saya katakan; beri semua dukungan, itu saja.”

Saat media day jelang MotoGP Qatar, para pembalap level premier itu melakukan sesi foto bersama. MotoGP menempatkan spanduk bertuliskan ‘united for peace’ di depan mereka sebagai bentuk dukungan untuk penduduk Ukraina.

Berita Terkait :  Brad Binder melakukan peluncuran sempurna untuk memimpin GP Assen

Juara dunia MotoGP enam kali, Marc Marquez, menilai dukungan yang diberikan dunia motorsport tidak cukup untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina.

Sejak 24 Februari, penduduk Ukraina seolah hidup dalam neraka. Rusia menggempur negara tersebut. Korban dari warga sipil pun berjatuhan.

Aksi Vladimir Putin tersebut berbuah kutukan dan sanksi dari banyak negara besar. Sebaliknya, Ukraina menuai simpati dan mendapat tawaran bantuan.

Dunia olahraga turut bergerak meski mungkin tekanan kepada Rusia kecil. Mereka membatalkan ajang yang digelar di sana. Bahkan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang atlet dari Rusia bertanding.

Formula 1 membatalkan kontrak dengan promotor Grand Prix Rusia. Federasi Otomotif Internasional (FIA) hanya mengizinkan para pembalap Rusia dan Belarus turun dengan identitas netral dan membawa bendera FIA.

Namun, Motorsport Inggris memberi sanksi lebih keras dengan menutup pintu bagi pembalap Rusia. Tim Haas F1 yang mendapat suntikan dana besar dari Uralkali terpaksa menanggalkan merek tersebut dalam tes pramusim Barcelona.

Federasi Motor Internasional (FIM) mengumumkan membatalkan semua kejuaraan dunia balap motor yang dilangsungkan di Rusia dan Ukraina. Igora Drive, Rusia, yang jadi trek cadangan MotoGP tampaknya dicoret selamanya.

Berita Terkait :  MotoGP 2023: Cara menonton, kalender, format sprint baru, dan pembalap yang harus diwaspadai musim ini

Marquez pun tak luput dari pertanyaan tersebut dalam konferensi pers jelang MotoGP Qatar, Kamis (3/3/2022). Pembalap Repsol Honda tak mengerti kenapa terjadi perang.

“Tentu saja, sulit dipahami bahkan untuk saya. Saya tidak mengerti bagaimana kita mencapai titik itu pada 2022. Saya tak tahu bagaimana kami tidak bisa menghentikan (perang ini),” ujarnya.

“Saya tidak memahami banyak hal. Tapi, apa yang bisa kami katakan dari sini adalah mencoba memberi dukungan kepada orang-orang ini, semua keluarga ini, semua anak-anak yang menderita.

“Namun, itu tidak cukup. Ada banyak orang lebih penting daripada kami yang harus menghentikan perang. Satu hal yang bisa saya katakan; beri semua dukungan, itu saja.”

Saat media day jelang MotoGP Qatar, para pembalap level premier itu melakukan sesi foto bersama. MotoGP menempatkan spanduk bertuliskan ‘united for peace’ di depan mereka sebagai bentuk dukungan untuk penduduk Ukraina.

Related posts