Carmelo Ezpeleta: MotoGP Pasti Sangat Merindukan Valentino Rossi

CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta meyakini tribune kuning akan tetap ada di MotoGP bahkan setelah Valentino Rossi pensiun. Ia berharap para pembalap generasi baru mampu meniru jejak The Doctor.
Oleh: Sebastian Fränzschky Co-author: Matteo Nugnes Diterjemahkan oleh: I Gede Ardy Estrada , Editor 28 Feb 2022 23.30

MotoGP 2022 akan tercatat dalam sejarah sebagai musim pertama kejuaraan tanpa Valentino Rossi di grid, yang sudah lebih dari dua dekade menjadi “rumah kedua” pengoleksi sembilan gelar tersebut.

Meskipun tak lagi turun balapan, warisan Rossi tidak akan hilang sama sekali. Ia mengirim timnya, VR46 Racing, untuk bersaing di kelas MotoGP dan Moto2.

Dari aspek olahraga, MotoGP tahun ini berpotensi memiliki musim yang menarik, karena tidak ada rider yang dominan. Juara dunia bertahan Fabio Quartararo (Yamaha), runner-up Francesco Bagnaia (Ducati), peraih gelar 2020 Joan Mir (Suzuki) dan veteran Marc Marquez (Honda) termasuk grup elite saat ini.

Namun, apa konsekuensi dan efek dari pensiunnya Valentino Rossi, yang sudah kadung identik dengan MotoGP, bahkan saat performanya menurun drastis?

“Valentino telah melakukan begitu banyak hal untuk MotoGP, tetapi pasti ada saatnya setiap pembalap harus pensiun,” ujar Carmelo Ezpeleta, bos Dorna, dalam wawancara ekslusif Motosport.com Italia.

“Dia sudah bersama kami untuk waktu yang sangat lama dan saya berterima kasih kepadanya untuk itu. Dia masih menjadi bagian paddock dengan timnya (VR46).

“Namun, kita semua tahu bahwa Valentino tidak bisa membalap selamanya. Secara pribadi, saya akan sangat merindukannya, tetapi kehidupan di paddock harus terus berlanjut,” sang CEO menambahkan.

Salah satu bukti pengaruh luar biasa Rossi adalah dominasi warna kuning, ciri khasnya, di tribune sirkuit di mana pun MotoGP menggelar balapan. Basis penggemar The Doctor sangat besar dan tersebar.

Ezpeleta percaya tribune kuning bakal terus ada di MotoGP walau Rossi sudah tidak membalap lagi. Menurutnya, ada alasan bagi mereka untuk tetap datang, yakni mendukung legasi The Doctor, VR46.

“Saya berasumsi begitu, sebab penggemarnya selalu ada, bahkan saat Valentino tak bisa balapan karena cedera. Valentino benar-benar membuat banyak fans MotoGP antusias,” Ezpeleta mengungkapkan.

“Tak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang tidak pernah melihat olahraga ini sebelumnya, bahkan mungkin tidak tahu kejuaraan ada. Dia meninggalkan warisan hebat dan mungkin mendukung anak didiknya, Bagnaia dan Franco Morbidelli atau adiknya Luca (Marini),” lanjutnya soal legasi The Doctor.

Pensiunnya Rossi telah membuat MotoGP kehilangan pembalap paling terkenalnya, kendati dari sudut pandang olahraga, rider generasi baru sudah mengambil alih persaingan juara beberapa tahun lalu.

Tetap saja banyak pihak mengklaim para pembalap muda ini tak memiliki karisma untuk menjadi ikon, bahkan Marc Marquez, yang begitu mendominasi kejuaraan, pengaruhnya tidak semasif The Doctor.

“Setiap orang memiliki karakternya masing-masing. Anda tidak bisa memaksa seseorang untuk menjadi lebih populer. Terkadang meraih popularitas jauh lebih mudah daripada menjadi juara,” ucap Ezpeleta.    

“Jika saya bisa memberikan tips kepada para rider MotoGP hari ini atau yang akan promosi di masa depan, mereka perlu meniru Valentino, tetapi dalam hal kinerja, bukan soal berurusan dengan media.”  

 

Related posts