Direktur Motorsport KTM Pit Beirer mengaku senang memiliki Pedro Acosta karena bisa menyegarkan suasana ketika berada di dalam garasi dengan tingkat ketegangan tinggi.
Oleh: Muhamad Fadli Ramadan , Reporter 25 Feb 2022 10.30
Acosta merupakan aset berharga yang dimiliki oleh KTM, dan telah menunjukkan bakatnya dengan menjadi juara dunia Moto3 pada tahun pertamanya, 2021 lalu.
Musim ini, pembalap asal Spanyol itu akan berjuang dalam kelas Moto2 bersama tim yang sama seperti di Moto3, Red Bull KTM Ajo.
Acosta, 17 tahun, kembali membuat banyak orang terkesan setelah menjadi yang tercepat dalam tes Moto2 di Portimao, 19-21 Februari.
Pit Beirer menegaskan itu semua terjadi karena semua orang di dalam tim memiliki tujuan yang sama dengan Pedro Acosta.
Kehadiran Acosta juga selalu memberikan sinyal positif kepada semua orang di sekitarnya, yang membuat para teknisi bekerja dengan tulus.
“Pedro seseorang yang spesial dan anak yang manis. Mendengar tertawanya di garasi sangat menyejukkan pikiran,” kata Beirer kepada Speedweek.
“Sangat menyenangkan dapat melakoni musim bersamanya, dengan situasi pasang-surut, dan juga momen sulit.
“Namun, dia tidak pernah menghilangkan senyuman dari wajahnya. Semoga dia tetap seperti itu!”
Acosta merupakan pembalap termuda yang datang di kelas Moto2 pada usia 17 tahun, dan tantangan besar akan segera menghampirinya.
Tetapi Acosta menekankan bahwa dirinya akan berusaha untuk tetap tenang dalam keadaan apa pun dan ketika membuat keputusan.
“Pada usia 17 tahun, terkadang tidak mudah mengendalikan emosi dan berurusan dengan media. Namun, dengan pikiran tetap tenang, saya kira bisa menghadapi situasi yang benar-benar baru bagi saya,” ujar Acosta seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Memutuskan untuk berkompetisi di Moto2 juga dianggap menjadi langkah yang tepat bagi Pedro Acosta. Mengingat ia memiliki peluang langsung ke MotoGP, karena banyak tim yang menginginkan jasanya.
Tetapi, Acosta lebih memilih untuk mencari pengalaman di atas motor besar Moto2, dibandingkan langsung terjun ke MotoGP tanpa memiliki pengalaman.
“Tidak penting untuk datang lebih awal, terpenting adalah datang dengan persiapan matang,” ucapnya.
“Pada musim pertama, kami tidak memikirkan tentang gelar, kami hanya ingin berusaha mendapatkan hasil yang bagus.
“Jika kami dapat memenangi gelar Moto2, itu bagus. Tetapi yang paling penting adalah juara dunia MotoGP.”