Manajemen Arema FC Bertanggung Jawab atas Aksi Vandalisme di ASIFA

Manajemen Arema FC Bertanggung Jawab atas Aksi Vandalisme di ASIFA

BabatPost.com-Manajemen Arema FC mengambil langkah untuk bertanggung jawab atas insiden perusakan dan aksi vandalisme yang dilakukan oleh sejumlah suporter di Aji Santoso International Football School (ASIFA), Malang, Jawa Timur.

Media Officer Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa manajemen Singo Edan langsung melakukan komunikasi dengan pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.

Read More
Berita Terkait :  Pelatih Persebaya Puji Tinggi Andritany, Kritik Tajam Arsenio Valpoort

“Manajer Ad Interim Arema FC Ali Rifki langsung berkomunikasi dengan coach Aji dan manajer untuk meminta maaf atas reaksi oknum fans yang berlebihan,” kata Sudarmaji dikutip dari Antara.

Sebagai informasi, Arema FC menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Rabu (23/2). Gol tunggal Persebaya diciptakan Samsul Arif pada menit ke-79.

Akibat kekalahan tersebut, sejumlah suporter Arema FC mendatangi ASIFA pada Kamis (24/2) lebih kurang pada pukul 02.00 WIB. Mereka inilah yang diduga melakukan perusakan pada sejumlah aset milik sekolah sepak bola tersebut.

“Manajer ad interim juga langsung bertindak cepat dengan melakukan perbaikan mobil milik ASIFA,” katanya.

Berita Terkait :  Coba Ayam Geprek, Sakit Perut, Taisei Marukawa Terpaksa Absen Latihan

Sudarmaji menjelaskan bahwa pihaknya sangat memahami reaksi suporter yang merasa kecewa atas hasil yang diraih Arema FC. Namun, dia menegaskan bahwa aksi yang merugikan tersebut seharusnya tidak dilakukan.

“Kami memahami bahwa kekalahan dalam sepak bola pasti memicu kekecewaan, namun bagaimana kekecewaan itu dituangkan dan diaktualisasikan ke perilaku positif bukan negatif apalagi sampai destruktif,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa reaksi berlebihan para suporter diharapkan tidak terulang lagi. Mengingat rivalitas dalam sepak bola hanya berjalan selama 90 menit. Para suporter juga diharapkan bisa terus berkampanye bahwa rivalitas hanya 90 menit dengan kualitas taktik dan strategi permainan.

Berita Terkait :  Pelatih Persela Lamongan Akhirnya Rasakan Kemenangan Perdananya

“Rivalitas tanpa merusak dan tidak merugikan orang lain harus selalu dikampanyekan. Rivalitas hanya 90 menit dengan kualitas taktik dan strategi. Kalah, menang, seri, itu hasil yang biasa terjadi dalam sepak bola,” ujarnya.

Sudarmaji juga berharap bahwa insiden ini merupakan yang terakhir. Dan dia terus mengajak seluruh suporter Arema FC untuk menjaga kondusifitas di wilayah Malang Raya. Jika insiden kembali berulang, maka pihak klub juga akan dirugikan akibat ulah suporter.

“Kami optimistis Aremania selalu akan menjaga kondisi kotanya dengan baik. Termasuk menjaga Arema FC tetap ada dan berprestasi,” kata Sudarmaji.

Related posts