Rookie Moto2 Pedro Acosta langsung menggebrak pada tes pramusim 2022 di Portimao, Portugal, dengan mencatat waktu tercepat. KTM ingin terus bekerja sama dengannya.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 23 Feb 2022 16.44
Saat ini, tim pabrikan KTM di MotoGP sudah memiliki Brad Binder (26) dan Miguel Oliveira (27). Dua pembalap pemenang Grand Prix di MotoGP ini merupakan jebolan Akademi MotoGP KTM.
Di tim satelit KTM, Tech3, ada dua pembalap rookie di MotoGP 2022. Keduanya bukan pembalap debutan sembarangan karena Remy Gardner (23) adalah juara dunia Moto2 musim lalu sedangkan Raul Fernandez (21) berstatus runner-up.
Pedro Acosta (17) bisa menyusul menjadi salah satu binaan Akademi KTM yang fenomenal. Lihat saja torehannya sejak masih di level junior yang terus berlanjut ke kejuaraan dunia.
Setelah memenangi Red Bull Rookies Cup 2020, pembalap muda Spanyol itu promosi ke Kejuaraan Dunia Moto3 pada 2021.
Acosta pun menjadi pembalap pertama yang langsung berhasil merebut gelar juara dunia di kelas terkecil pada musim perdananya, setelah Loris Capirossi melakukannya pada 1990 (saat kelas terkecil masih bernama 125cc).
Torehan tersebut membuat Acosta dipromosikan ke Moto2 pada 2022. Sempat diragukan setelah hasil tes kurang memuaskan di Jerez (Spanyol), Acosta menjawab keraguan dengan menjadi yang tercepat pada tes terakhir di Portimao (Portugal), yang berakhir Senin lalu.
“Problem yang menyenangkan menurut kami. Kami memiliki begitu banyak pembalap muda hebat. Tidak heran jika pabrikan lain menginginkan mereka,” kata Pit Beirer, Direktur Motorsport KTM, seperti dikutip Speedweek.com.
“Setiap kali menandatangani kontrak, itu jadi semacam tes. Pertama, kami merasa mendapatkan kepercayaan ketika pembalap mau memperpanjang kontrak.
“Sebagian besar pembalap kami di MotoGP musim ini, sudah menandatangani kontrak baru minimal setahun. Kami juga tidak memaksa mereka (untuk bertahan).”
Beirer mengakui perlakuan yang sama diterapkan untuk Pedro Acosta. Ia masih sangat muda dengan bakat luar biasa. Tidak heran bila banyak pabrikan maupun tim ingin menariknya.
“Saya tidak tahu pasti berapa lama kontraknya dengan kami. Saya kira beberapa tahun ke depan,” tutur Beirer.
“Namun, saya tidak mau ia bertahan karena itu (kontrak). Saya ingin Acosta bertahan karena melihat kami, KTM, sebagai rekanan yang baik. Saya berharap Acosta bisa bersikap seperti itu saat pabrikan atau tim lain datang menawarinya bergabung.”
Kendati begitu, menurut Beirer, KTM tidak bisa memaksakan kehendak kepada para pembalap. KTM hanya bisa berupaya keras memberikan yang terbaik untuk membuat mereka nyaman.