Teka-teki seputar manajer baru Suzuki akhirnya terkuak. Tim terbaik MotoGP 2020 itu mengumumkan telah mengangkat Livio Suppo untuk menduduki jabatan tersebut.
Oleh: Germán Garcia Casanova Diterjemahkan oleh: Xaveria Yunita , Editor 23 Feb 2022 08.25
Setelah cukup lama melakukan seleksi yang menurut Project Leader Suzuki, Shinichi Sahara, cukup sulit, Suppo akhirnya terpilih. Dengan sepak terjangnya yang lebih dari dua dekade, pria Italia itu diharapkan bisa mengangkat prestasi seperti dua tahun lalu.
Ke depannya, Suppo akan bekerja sama dengan Sahara dan manajer teknik Ken Kawauchi. Ia harus bekerja dengan cepat memastikan masa depan Joan Mir dan Alex Rins, yang kontraknya habis akhir musim nanti.
“Saya yakin Livio sudah mempersiapkan posisi ini dengan sangat baik karena dia punya banyak pengalaman dan gairah besar untuk menang. Dia memahami bagaimana tim bekerja dan atmosfer itu sangat penting agar menjadi kompetitif secara konsisten sepanjang musim,” ujar Sahara dalam rilis yang dikirim tim.
“Beberapa anggota tim kami juga sudah berpengalaman bekerja di bawahnya. Secara pribadi, saya mengenal dia cukup lama karena dia berada di paddock bertahun-tahun.”
Setelah ditinggal Davide Brivio yang melangkah ke Alpine F1, Suzuki seolah limbung. Sang juara bertahan pembalap atas nama Joan Mir dan kampiun tim, bahkan tak mampu bersaing menuju podium tertinggi.
Fokus pekerjaan Sahara dan stafnya makin luas karena harus membagi berbagai tanggung jawab sebagai manajer tim.
Mengalami musim yang berat, petinggi Suzuki mendorong Sahara mencari pengganti Brivio. Bagaimana pun, kehadiran manajer sangat penting dalam sebuah tim.
Beberapa nama masuk dalam radar mereka, bahkan ada kandidat yang sudah diajak bicara, di antaranya Wilco Zeelenberg. Namun, ia memilih untuk bertahan di Petronas Yamaha SRT, yang ganti nama jadi RNF Racing.
Suppo yang sempat melontarkan kangen dengan MotoGP, segera dikontak. Gayung bersambut. Ia menyanggupi peran barunya.
Pria 57 tahun itu pernah menjadi pemimpin proyek Ducati dan berhasil melambungkan Casey Stoner ke tampuk juara dunia MotoGP 2007. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Honda dan mengambil jabatan direktur pemasaran dan komunikasi.
Stoner pun berhasil dibujuk untuk bergabung dengannya. Pembalap Australia berhasil merebut titel 2011, sebelum pensiun pada musim berikutnya.
Sementara, Suppo dipromosikan jadi prinsipal Honda pada 2013 sampai 2017. Ia digantikan Alberto Puig.
Setelah itu, ia benar-benar meninggalkan MotoGP dan bekerja menjadi konsultan Thok Ebikes.