Penampilan Enea Bastianini sepanjang MotoGP 2021, musim debutnya di kelas premier, terbilang impresif. Tahun ini, bersama Gresini Racing Team, yang juga didukung Antangin, sang rider memiliki ambisi besar.
Oleh: I Gede Ardy Estrada , Editor 22 Feb 2022 04.30
Enea Bastianini berhasil menyorot perhatian pada MotoGP 2021, terutama menjelang akhir musim. Berstatus rookie dan dengan motor spek lawas, Ducati Desmosedici GP19, ia mampu meraih dua podium.
Pencapaian tersebut diraihnya dalam Grand Prix (GP) San Marino dan Emilia Romagna, di mana La Bestia mampu menunjukkan performa solid dengan comeback dari posisi jauh di belakang grid. Ia mampu mendulang 102 poin dan menutup musim di peringkat ke-11.
Kinerja solidnya pun mendapat apresiasi dari Ducati. Pabrikan Borgo Panigale tersebut memberikan Bastianini motor yang lebih baik musim ini, Desmosedici GP21, untuk digebernya dengan livery Gresini Racing Team.
Dengan motor yang lebih baik, pembalap Italia itu makin percaya diri menghadapi MotoGP 2022. Hal ini sudah terlihat selama tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, dan juga Sirkuit Mandalika, Indonesia.
La Bestia menjadi yang tercepat pada hari kedua tes Sepang dengan mencatatkan waktu 1 menit 58,131 detik. Lalu di Mandalika, trek anyar dalam kalender balap MotoGP, kinerja cukup stabil.
Berbicara soal Sirkuit Mandalika, Enea Bastianini mengaku sangat menyukai lokasi dan layout sirkuitnya, meskipun ia mengatakan bahwa kondisi lintasan belum perfek selama tiga hari pengujian berlangsung.
“Saya sangat suka Mandalika. Kami ke sana untuk pertama kali tahun ini. Itu tempat yang benar-benar bagus, dekat dengan laut, fantastis. Treknya mungkin belum dalam kondisi yang sempurna, tetapi masih bisa diperbaiki dan itu sedang dilakukan,” ujar Bastianini dalam acara virtual Antangin, Senin (21/2/2022).
“Setelah pembalap melakukan banyak lap, aspalnya menjadi sedikit lebih baik. Layout-nya juga fantastis, agak berbeda dengan trek-trek lain. Itu bisa jadi sirkuit yang bagus. Karakternya sangat cepat karena ada banyak tikungan cepat. Saya suka dan ingin meraih hasil bagus di Mandalika saat race weekend nanti.”
Salah satu yang juga menjadi perbincangan adalah peluang beberapa pembalap untuk menggantikan Jack Miller, yang posisinya terancam, sebagai rekan Francesco Bagnaia di tim utama Ducati pada musim 2023.
Bastianini termasuk yang diperhitungkan bersama rider Pramac Racing, Jorge Martin. Terkait kabar itu, ia menjadikannya sebagai motivasi. Namun La Bestia tahu Miller akan berjuang mempertahankan posisinya.
“Ya, Jack Miller adalah pembalap yang cepat, tetapi saya ingin menjadi lebih cepat tahun ini agar dapat bersaing di posisi teratas, untuk mendapatkan motor ofisial,” pemuda 24 tahun tersebut menuturkan.
“Kami termotivasi dan ingin bisa bertarung dengan Jack dalam setiap balapan. Kita lihat apa yang terjadi selama musim ini. Kami harus berjuang keras dan kita akan tahu hasil akhirnya seperti apa,” tambahnya.
Yang pasti, Bastianini ingin fokus pada diri sendiri, berusaha meningkatkan performanya demi mencapai targetnya tahun ini. Ia berambisi untuk bisa menembus lima besar atau meraih podium di setiap balapan.
“Musim lalu sulit bagi saya, terutama kualifikasi. Tahun ini, dengan motor (GP21) ini, kami meningkat dan berubah. Kami percaya akan bisa melakukan yang lebih baik dalam kualifikasi dan juga saat race,” katanya.
“Target musim ini adalah untuk bisa menembus lima besar dalam setiap balapan karena kami mampu melakukannya. Tim telah menunjukkan itu dan juga termotivasi. Jadi, kita akan lihat nanti,” ujar La Bestia.
Sekarang, Bastianini dan Gresini Racing akan bersiap menghadapi race pertama MotoGP 2022, Grand Prix (GP) Qatar, di Losail, pada 4-6 Maret, sebelum beralih ke Mandalika untuk putaran kedua, 18-20 Maret.
“Di Qatar kami akan mencoba untuk meraih podium karena kami bisa melaju lebih cepat dan saya juga sangat menyukai treknya dan (di sana) tenaga Ducati luar biasa. Kami akan berusaha mencapai podium dan mengapa tidak untuk (mencoba menang,” ia menegaskan.