Pembalap Aruba.it Ducati, Alvaro Bautista, mengaku tak memasang target muluk-muluk di World Superbike 2022 karena ingin bersenang-senang.
Oleh: Muhammad Pratama Supriyadillah , Reporter 20 Feb 2022 15.45
Setelah dua musim memperkuat Honda, Alvaro Bautista akhirnya memutuskan untuk kembali ke Ducati. Pembalap asal Spanyol itu pun mengatakan bahwa dirinya tak memiliki target besar di musim ini.
Bautista datang ke WSBK pada 2019. Bersama Ducati, ia langsung mematahkan dominasi Jonathan Rea, walau akhirnya kalah saing dalam perebutan gelar juara.
Setelah sukses mengejutkan banyak pihak di musim perdananya balapan Superbike, ia memutuskan bergabung dengan Honda di musim 2020. Sayangnya, bersama pabrikan asal Jepang itu, ia gagal mengulang performa gemilangnya.
Akhir musim 2021, Bautista akhirnya meninggalkan Honda dan kembali ke Ducati. Setelah menjajal motor Panigale V4R, pembalap 37 tahun itu dinilai bisa kembali bersaing memperebutkan gelar juara di musim 2022.
Namun, walaupun menjadi kandidat juara tahun ini, nyatanya Bautista tak memasang target tinggi-tinggi. Di periode keduanya bersama Ducati, ia mengaku ingin bersenang-senang saja.
“Untuk musim 2022, saya pikir saya sudah memiliki pengalaman yang lebih banyak di kompetisi ini. Saya sudah tahu bannya, balapannya seperti apa, kemudian lintasannya seperti apa,” ujar Bautista.
“Saya sudah belajar banyak dan pengalaman saya berkembang. Tahun ini justru saya tidak memasang target yang besar. Saya hanya ingin bersenang-senang.
“Saya ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki motor ini, karena Ducati sudah berkembang. Jadi, saya hanya ingin menikmati musim ini, walau tentu saja saya akan tetap mengerahkan seluruh kemampuan saya di setiap balapan.”
Lebih lanjut, mantan pembalap MotoGP ini menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan besar di Ducati. Ia justru merasa motor pabrikan asal Italia ini lebih seimbang ketimbang tiga tahun lalu.
“Tak ada perbedaan yang besar. Di tahun pertama saya bersama Ducati, saya merasa sangat kuat. Tapi motornya kurang seimbang,” tuturnya.
“Terkadang saya melaju sangat cepat. Tapi di beberapa balapan, ada banyak masalah yang menghampiri. Perbedaan yang saya rasakan hanya keseimbangan motor saja.
“Karena pada saat saya kembali di bulan November lalu, saya merasa motor lebih seimbang. Kekuatan motor hampir sama dengan tiga tahun lalu, tapi kelemahan yang yang dimiliki motor ini sepertinya sudah diperbaiki.”