Jake Dixon menonjol dalam hari pertama tes pramusim Moto2 di Portimao, Sabtu (19/2/2022). Kemajuan ditunjukkan pembalap GasGas Aspar Team itu berkat kerja keras sejak musim dingin.
Oleh: Xaveria Yunita , Editor 20 Feb 2022 03.03
Pembalap Inggris tersebut musim lalu memperkuat Petronas Sprinta Racing dan hanya sampai peringkat ke-20 dalam klasemen Moto2. Hingga kabar buruk datang, di mana tim Moto2 tersebut dilikuidasi akibat perusahaan minyak Malaysia mundur dari balap motor.
Ketika kekhawatiran timbul terkait tentang masa depannya, Dixon mendapat tawaran dari Aspar. Gayung bersambut. Ia pun menerima pinangan tersebut meski harus ganti motor dari Kalex ke GasGas.
Perubahan tersebut diimbangi dengan kesadaran untuk bekerja keras selama libur kompetisi. Kini, Dixon menunjukkan taringnya.
Pembalap 26 tahun tersebut melalap 51 putaran di Autodromo do Algarve dan berhasil mencatatkan waktu terbaik, 1:43,169. Ia membuka gap 0,075 detik dari Aron Canet.
Dikutip dari Speedweek, Dixon mengungkapkan, “Saya sekarang sedang memperbaiki diri sendiri dan memahami bagaimana mengeluarkan sebagian besar paket. Banyak pembalap yang menggunakan Kalex dengan material sama dan tentu Anda bisa melakukan banyak penyesuaian, tapi hampir semua pembalap mengendarai set-up sama.
“Para pembalap yang membuat perbedaan besar. Sejauh ini, saya selalu berusaha meningkatkan motor, tapi saya sadar bahwa harus bekerja dengan diri sendiri. Pada musim dingin, saya mencoba beradaptasi dengan semua yang saya kendarai.”
Ia tak peduli dengan pembalap lain karena masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dibereskan. Di sisa dua hari, Dixon memprioritaskan membantu timnya memoles kinerja motor sehingga siap bertarung dalam balapan, alih-alih ngotot mengejar posisi teratas dalam tes.
“Saya sangat fokus dan tak peduli dengan pembalap lain. Ini semua tentang apa yang terjadi dalam box kami. Hari ini sungguh bagus jadi yang tercepat pada hari tes pertama, tentu masih ada banyak hal yang mesti dilakukan. Saya mengumpulkan energi untuk awal musim,” ia menjelaskan.
“Kami ingin lanjut seperti ini untuk dua hari berikutnya. Tak masalah apakah saya berada di posisi pertama dan ke-10. Sangat penting apa yang kami lakukan agar siap untuk balapan pertama.”
Rider yang berdebut dalam dua lomba MotoGP musim lalu, mengaku kembali ke Aspar seperti pulang ke rumah. Hanya saja, Dixon menghadapi restrukturisasi besar.
“Meski hanya teknisi elektronik yang tersisa dari tim 2019, saya mendapat kepala kru dan mekanik baru yang hebat. Saya suka atmosfernya,” katanya.
“Sayangnya, tahun lalu semua berjalan ke arah salah dan itu sangat menegangkan. Itu sangat sulit bagi semua orang yang terlibat. Melihat ke belakang, seluruh situasi membebani saya dan saya belajar banyak dari itu untuk masa depan.”