Althea Racing Siap Kembalikan DNA Balap di WSSP 2022

Sabtu (19/2/2022), Althea Racing resmi memperkenalkan Federico Caricasulo sebagai pembalap yang akan menggeber Ducati Panigale V2 di World Supersport (WSSP) 2022.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 19 Feb 2022 19.06

Pada 7 Desember 2021 lalu, Althea Racing mengumumkan akan kembali ke Kejuaraan Dunia Balap Motor Supersport. Sabtu malam, mereka membuktikannya dengan melakukan perkenalan resmi.

Mengambil lokasi di musim pribadi Moto dei Miti (Motor-motor Legendaris) kepunyaan pemilik dan pendiri Althea Racing, Genesio Bevilacqua, mereka memperkenalkan Federico Caricasulo sebagai pembalap dengan Ducati Panigale V2 sebagai motor andalan untuk WSSP 2022.

Regulasi teknis di WSSP mulai 2022 memang disambut antusias banyak pihak. Utamanya soal diizinkannya motor-motor berkapasitas mesin lebih besar yang boleh turun setelah selama ini hanya mesin 600-750cc yang boleh turun.  

“Aturan baru di WSSP menjadikan ajang ini kategori yang tepat untuk menguji di area yang memang ingin kami kuasai: pengalaman dan skill personel, daripada teknologi atau anggaran tak terbatas,” ucap Genesio Bevilacqua di sela-sela peluncuran tim.

“Kami ingin menjadi protagonis di generasi baru WSSP ini. Kami ingin meraihnya tidak hanya dengan cara spesifik tetapi juga profesional, seperti yang selalu melekat bersama kami selama ini.

“Kami sudah memilih tantangan yang tepat, pembalap yang bagus, dan sejumlah rekanan yang membuat kami yakin mampu mengembalikan DNA balap Althea Racing ke trek.”

Althea Racing bukanlah nama asing di ajang balap berbasis motor produksi massal ini. Bevilacqua mendirikan tim ini pada 2007 dan langsung turun di WSSP mengandalkan Honda CBR600RR dengan pembalap Lorenzo Alfonsi dan Katsuaki Fujiwara.

Dua tahun kemudian, masih bersama Honda, Althea Racing melakukan debut di World Superbike (WSBK) dan FIM Cup Superstock 1000.

Puncak kejayaan Althea Racing diraih pada WSBK 2011 saat Carlos Checa berhasil menjadi juara dunia. Itu sekaligus menjadi gelar pembalap terakhir Ducati di WSBK.

Tidak hanya di WSBK, pada 2011 Althea Racing juga mampu merebut gelar juara dunia Superstock 1000 lewat Davide Giuliano dengan motor Ducati 1098R.

Lima tahun kemudian, 2016, Althea Racing kembali menjadi kampiun Superstock 1000 bersama Raffaele De Rosa yang kala itu turun dengan BMW S1000RR.

Setelah menjalani musim yang kurang bagus bersama BMW dan Honda di WSBK, Bevilacqua yang merupakan pengusaha keramik, memutuskan berpisah. Ia lalu menggandeng MIE Honda namun kemudian mundur pada Agustus 2020 dan hanya turun di Kejuaraan Balap Suprbike-Supersport Italia (CIV).

Melihat sejarah panjang tim, tidak heran bila Althea Racing berambisi besar di WSSP 2022 nanti. Ditambah, mereka sangat bisa mengandalkan Federico Caricasulo. Pembalap asal Italia berusia 25 tahun itu kenyang pengalaman di WSSP.

Sudah turun dalam 69 race WSSP sejak 2016, Federico Caricasulo sudah mengantongi enam kemenangan race dan total 22 podium serta sembilan pole position. Puncaknya, ia menjadi runner-up WSSP 2019 di bawah Randy Krummenacher.

“Pada tes-tes awal sudah menunjukkan saya telah memilih tim yang tepat. Motor ini sangat indah dan saya sudah merasa seperti di rumah sendiri,” tutur Federico Caricasulo.

“Saya berharap mampu membuat Genesio Bevilacqua dan seluruh staf, teknisi, dan kru di tim ini bangga terhadap saya,” ucap Caricasulo yang musim lalu hanya turun di empat putaran bersama GMT94 Yamaha.

 

Related posts