Tambahan Waktu 4 Menit, Gol Lahir Menit 90+7, Wasit Diburu Pemain

Tambahan Waktu 4 Menit, Gol Lahir Menit 90+7, Wasit Diburu Pemain

BabatPost.com-Wasit kembali disorot dalam babak 32 besar Liga 3 Nasional. Beberapa keputusan kontroversial diambil. Pertama, dalam laga Persida Sidoarjo kontra Karo United di Stadion Benteng, Tangerang, kemarin siang.

Karo United menang 1-0 melalui gol Ferdiansyah pada menit ke-17. Tapi, gol tersebut jelas-jelas terjadi dalam posisi offside.

Read More

Dalam tayangan ulang juga terlihat jelas posisi Ferdiansyah saat menerima umpan. Tapi, wasit tetap kekeh mengesahkan gol tersebut. Pemain Persida sempat ngambek. Laga sampai terhenti selama lima menit.

Setelah itu, laga dilanjutkan. Sayang, Persida gagal menyamakan kedudukan. Soal itu, tim pelatih punya alasan. ”Setelah gol offside, pemain kami agak emosional. Ada lima pemain yang terkena kartu kuning. Jadinya malah tidak konsentrasi untuk menyamakan skor,” kata pelatih Persida Istiko Hadi saat dihubungi Jawa Pos.

Istiko benar-benar kesal. Karena itu, dia bersama manajemen sudah membuat laporan. Mereka akan mengirim protes ke PSSI soal kepemimpinan wasit Bono Sumarjiyanto dari Bantul.

Berita Terkait :  Kesuksesan Gresik United Promosi Merupakan Jawaban atas Semua Keraguan

”Kami segera layangkan protes resmi sekalian nanti kami sertakan bukti video golnya,” jelas pelatih yang juga menangani tim internal Sidoarjo PS Maesa itu.

Keputusan kontroversial lain terjadi pada laga Persedikab Kabupaten Kediri kontra Maluku FC di Stadion Brawijaya, Kediri.

Dalam laga itu, Persedikab menang dengan skor 3-2. Gol terakhir Persedikab dicetak Aan Trika Pratama pada menit 90+7’. Masalahnya, tambahan waktu saat itu adalah empat menit. Hal itulah yang membuat pemain Maluku FC muntap.

Berita Terkait :  Persipura Minta Kejelasan PSSI Soal Pengobatan Ramai Rumakiek

Setelah gol tersebut, mereka mengejar wasit Hafidz Nuridho. Saking panasnya, tidak ada sesi konferensi pers seusai laga. Untungnya, situasi berhasil dikendalikan pihak keamanan.

”Ada 150 personel gabungan TNI dan Polri yang langsung sigap melakukan pengamanan. Sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi.

Setelah kerusuhan, pihak keamanan bertemu dengan perwakilan kedua klub. ”Maluku FC berjanji tidak mengulangi hal seperti itu,” tambahnya.

Meski rusuh, kemenangan itu menjaga asa Persedikab untuk lolos ke babak 16 besar. Hal itu juga terjadi pada Putra Delta Sidoarjo (PDS). Kans mereka untuk lolos terbuka lebar setelah menang 3-1 atas Persikasi Kabupaten Bekasi di Stadion Benteng, Tangerang.

”Sebetulnya cara bermain kami sama kuat. Cuma, kami lebih beruntung dalam menyelesaikan peluang,” kata asisten pelatih PDS Asari saat dihubungi Jawa Pos.

PDS hanya butuh satu kemenangan lagi untuk bisa mengunci slot ke babak 16 besar. Di laga kedua, PDS akan menghadapi sesama tim Sidoarjo, Persida (20/2). Asari mengaku laga itu akan berjalan berat.

Berita Terkait :  Butuh Menang, 9 Pemain Positif Covid-19, Sukses Bantai Lawan 10-1

”Karena laga derbi sudah pasti akan ada ketegangan tersendiri. Tapi, kami pastikan para pemain dalam kondisi yang sangat siap untuk laga tersebut,” tegasnya.

Hasil 32 Besar Liga 3 Kemarin (17/2)

Grup R
Karo United vs Persida Sidoarjo 1-0
Putra Delta Sidoarjo vs Persikasi Bekasi 3-1

Grup T
Persipa Pati vs Citeureup Raya FC 4-0
PS Palembang vs Batulicin Putra 4-0

Grup W
Persebi Boyolali vs Serpong City 0-2
Persedikab Kediri vs Maluku FC 3-2

Related posts