BabatPost.com ‒ Laura Basuki mencatat sejarah. Dia menjadi aktris Asia Tenggara pertama yang meraih kemenangan di Festival Film Internasional Berlinale (FFIB) di Berlin, Jerman. Lewat aktingnya dalam film Before, Now & Then (Nana), Laura dinobatkan sebagai pemenang Pemeran Pendukung Terbaik dan membawa pulang piala Silver Bear.
Malam puncak FFIB 2022 berlangsung di Berlinale Palast, Berlin, Jerman, Kamis (17/2) dini hari waktu Indonesia. Lewat sebuah video singkat, Laura menyampaikan pidato kemenangannya. Dia mengaku tak menyangka bisa menyingkirkan sederet aktris internasional terbaik lainnya. ’’Saya sangat terkejut dan merasa terhormat mendapat penghargaan bergengsi ini,’’ ujar perempuan berdarah Tionghoa-Vietnam tersebut.
Laura menyatakan, ini adalah kemenangan bersama tim. Dia tidak akan bisa berada di titik ini tanpa kerja keras tim produksi film Nana. ’’Terima kasih untuk energi syuting di lokasi syuting,’’ ucapnya.
Ucapan terima kasih juga Laura sampaikan kepada eksekutif produser film Nana, Jais Darga, yang telah memberinya kepercayaan untuk memerankan karakter Ino di film karya sutradara Kamila Andini itu.
Tak lupa, juga ucapan terima kasih atas dukungan serta doa dari keluarga, teman, dan manajernya, Dianita. Lebih dari itu, Laura mendedikasikan piala Silver Bear kemenangannya tersebut untuk insan perfilman tanah air. ’’Terima kasih sudah mengakui saya dan apresiasi untuk film Indonesia. Ini untuk Indonesia,’’ papar ibu satu anak tersebut.
Di Instagram, Laura menuliskan cerita kali pertama dirinya mendengar kabar kemenangan itu dari produser Ifa Isfansyah. Tepatnya sehari sebelum pengumuman pemenang disiarkan di hadapan publik. Kala itu, dia tengah menjalani isolasi mandiri hari kedua di salah satu hotel di Jakarta.
’’Posisi lagi baca skenario untuk persiapan film baru. Tiba-tiba WhatsApp masuk dari Mas Ifa,’’ kenang Laura. Model kelahiran Berlin itu tak bisa menutupi kekhawatirannya saat menerima chat dari Ifa yang ingin meneleponnya. ’’Pikiranku langsung ke arah negatif, ada berita buruk apa ini?’’ lanjutnya.
Namun, pikirannya langsung berubah ketika mendengar suara Ifa yang mengatakan bahwa dirinya memenangkan piala Silver Bear dari ajang bergengsi yang digelar kali pertama pada 1951 itu. Bahkan, Laura terheran-heran bisa terpilih sebagai Aktris Pendukung Terbaik di salah satu festival film tertua di dunia tersebut. ’’Hah Silver Bear untuk Best Supporting gitu? Kok bisa?’’ tanya dia.
Perempuan 34 tahun itu mengatakan bahwa hari itu merupakan salah satu hari paling berkesan. Bahkan, dia menyebut 16 Februari adalah salah satu hari bersejarah dalam hidupnya.
Laura tidak menerima langsung piala Silver Bear sehingga ketidakhadirannya pun diwakili Kamila di malam puncak. Sebelumnya, Laura memang sempat ikut berangkat ke Berlin bersama tim produksi film Nana.
Dia hadir pada saat penayangan perdana film Nana di Berlinale Palast, Berlin, pada Sabtu (12/2). Namun, istri Leo Sandjaja itu harus pulang lebih dulu karena ayah mertuanya, Gani Sandjaja, meninggal dunia pada Selasa (15/2).
Selain itu, ada project terbaru di Indonesia. Sejak kemarin (17/2), Dianita mengatakan bahwa Laura telah menyelesaikan masa karantina mandiri. ’’Alhamdulillah dapat (karantina, Red) 3 hari 2 malam. Sudah keluar, baru saja sore ini,’’ kata manajer Laura itu tadi malam.
Dia mengaku belum tahu apakah ada perayaan kecil untuk memaknai kemenangan sang aktris. Sebab, tim produksi film Nana seperti para pemain, sutradara, hingga produser masih berada di Berlin. Disinggung perihal film terbaru Laura, Dianita belum bisa bercerita banyak. ’’Sekarang Laura lagi persiapan workshop. Mulai syuting insya Allah 28 Februari. Mohon doanya,’’ kata Dianita.