Pol Espargaro merasa selalu berada di titik penentuan setiap kali menggeber RC213V baru, untuk membuktikan layak berada dalam skuad MotoGP Repsol Honda, baik bagi dirinya sendiri maupun tim.
Oleh: Oriol Puigdemont Diterjemahkan oleh: I Gede Ardy Estrada , Editor 18 Feb 2022 01.30
Mungkin tidak ada rider Honda yang lebih bahagia daripada Pol Espargaro dengan perubahan konsep RC213V yang dibuat musim dingin ini. Bukan cuma karena ia terus menyinggung itu, tetapi juga catatan waktu selama tes mempertegasnya.
Baik dalam tes MotoGP Sepang dan tentu saja saat pengujian trek anyar, Pertamina Mandalika Circuti, di mana Espargaro menutupnya dengan waktu putaran terbaik, mengonfirmasi sinyal kebangkitan Honda.
Prototipe RC213V 2022 sanggup melaju cepat dalam satu putaran dan, setidaknya untuk saat ini, juga sangat solid selama long run. Terlepas dari tampilan luarnya, perbedaan utama dari model 2021 adalah kekuatan grip pada as roda belakang.
Itu merupakan hal yang paling dirindukan dan didambakan Espargaro, demi menghindari insiden demi insiden sepanjang MotoGP musim lalu, yang telah merusak kepercayaan dirinya melaju dengan RC213V.
Signifikansi dari perubahan motor ini sangat jelas: pada 2021, Polyccio adalah rider ketiga dengan jumlah kecelakaan terbanyak (20), sementara selama lima hari tes pramusim tahun ini ia tidak sekalipun crash.
Revolusi di Honda datang di waktu yang tepat bagi pembalap asal Spanyol tersebut, yang pada musim debutnya dengan pabrikan Hamamatsu gagal memenuhi ekspektasi, dengan hanya meraih satu podium.
Espargaro memasuki periode terakhir kontraknya dengan Repsol Honda. Dan, nama Joan Mir serta Fabio Quartararo sudah mulai dikaitkan. Namun tim masih memberi kesempatan untuknya membuktikan diri.
Dalam waktu kurang dari tiga pekan, peluang pertama akan datang bagi Polyccio, ketika race pembuka musim, Grand Prix (GP) Qatar, digelar. Ia sadar harus berjuang naik podium untuk meyakinkan Honda.
“Saya ingin memperebutkan podium di (Sirkuit Internasional) Losail. Tidak ada pilihan lain jika kami ingin bertarung untuk gelar. Ini tidak akan mudah sebab ada banyak kandidat, karena juga ada banyak Ducati, yang sangat cepat di sana. Tetapi saya siap berjuang dan tidak sabar menunggu lebih lama lagi,” ujarnya.
Mencapai target jangka pendek tersebut bisa sangat krusial untuk Pol Espargaro, karena jika berhasil, itu tentu berpotensi menempatkannya dalam posisi terbaik untuk memperpanjang kontrak dengan Honda.
“Saya merasa seperti menghadapi ‘partai penentuan’ setiap kali saya naik di atas motor. Bukan untuk Honda, bukan untuk masa depan saya, tetapi demi saya sendiri: untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya pantas mengenakan seragam (Repsol Honda) ini,” Espargaro menuturkan.
“Itu tidak berarti selalu finis pertama, tetapi menunjukkan kepada Honda bahwa, setelah upaya yang dilakukan sepanjang musim dingin ini, motornya bisa kompetitif. Honda pantas memiliki pembalap yang mampu bertarung untuk posisi teratas,” pemilik nomor start 44 tersebut menegaskan.