PT Pembangunan Perumahan (Persero) selaku kontraktor lintasan Sirkuit Mandalika mengklaim bahwa gravel yang mereka gunakan sudah sesuai standar.
Oleh: Xaveria Yunita , Editor 17 Feb 2022 00.59
Selain aspal terkelupas dan trek kotor, para pembalap MotoGP yang berpartisipasi dalam tes pramusim kedua, mengeluhkan kondisi batu kerikil. Rider Pramac Racing, Jorge Martin, sempat terjatuh kala mencari waktu tercepat Desmosedici GP22, Sabtu (12/2/2022).
Setelah crash, ia menyatakan kalau batu kerikil di area run-off sangat tajam sehingga ia merasa kesakitan ketika meluncur di sana. Pembalap Spanyol tersebut mengibaratkan gravel seperti pisau.
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, memamerkan foto bagian dalam lengannya yang memar usai terkena kerikil. Beberapa pilot lain juga mengeluh leher dan bagian tubuh lain sakit kena batu yang terinjak motor koleganya.
Komentar negatif tersebut mendapat sorotan luas terutama dari media asing. Sontak kualitas batu kerikil dipertanyakan.
Direktur utama PT PP (Persero), Novel Arsyad, menegaskan kalau semua material batu yang digunakan sudah dikonsultasikan dan disetujui oleh konsultan yang ditunjuk Dorna Sports, PT Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI).
“Gravel terkait pengaspalan sudah berdasarkan spesifikasi yang ada. Gravel untuk run-off itu pun menggunakan batu terbaik,” ujarnya dalam konferensi pers evaluasi pasca tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
“Kemarin, sudah terbukti juga, saat mereka jatuh tergelincir, gravel meliputi dengan baik. Ini kelebihan yang kita lakukan bersama tim MGPA dan RMI.”
Novel juga menegaskan kalau batu pecah yang diambil dari Palu tersebut sudah melewati serangkaian uji coba.
“Untuk gravel yang pengaspalan, kami ambil khusus dari Palu sudah sesuai spesifikasi. Kami juga minta dilakukan pengetesan sampai OK. Setelah dipastikan sesuai standar, baru dimasukkan ke kapal tongkang,” ia menjelaskan.
Kontraktor tersebut mendatangkan lagi batu pecah dari Palu, di mana kapal tongkang sudah bersiap di pelabuhan sejak Rabu (16/2/2022), sehingga bisa segera tiba di Lombok untuk keperluan penyempurnaan lintasan.
Direktur utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, mengapresiasi totalitas PT PP dalam melakukan perbaikan.
“Ini adalah trek yang baru selesai, baru sekali dipakai oleh WSBK yang power-nya beda dari MotoGP. Pasti di semua tempat, trek baru ada kekurangan kelebihan. Mungkin dengan panjang trek 4,310 km, ada satu bagian tidak cocok untuk motor bertenaga sebesar itu,” tuturnya.
“FIM dan Dorna meminta hanya sebagian dibenarkan, tapi keputusan PT PP, daripada setengah-setengah, kita lakukan lebih jauh lagi. Kita kupas ulang dan panjangkan. PT PP berkomitmen besar untuk mendapat lintasan bagus sehingga mendapat homologasi super untuk dipakai di MotoGP.”