Pol Espargaro menjadi pembalap tercepat pada tes pramusim MotoGP 2022 terakhir di Mandalika, Indonesia. Namun, Marc Marquez masih menjadi referensi Honda.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 16 Feb 2022 16.09
Hal tersebut diungkapkan Ramon Aurin selaku kepala teknisi (crew chief) Pol Espargaro. Seperti diberitakan sebelumnya, pembalap Tim Repsol Honda itu menjadi yang tercepat selama tiga hari tes di trek baru, Pertamina Mandalika Circuit di Lombok.
Waktu kombinasi dari 24 pembalap yang turun di sirkuit sepanjang 4,301 km itu terbilang ketat. Gap antara Pol Espargaro di P1 dengan Enea Bastianini (Gresini Racing) di P19 tidak sampai 1 detik (tepatnya 0,95 detik).
Espargaro sendiri hanya unggul 14 per seribu detik atas peringkat kedua yang ditempati juara dunia MotoGP Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Sedangkan dengan rekan setimnya yang berada di P14, Marc Marquez, Espargaro unggul 0,733 detik.
Sepanjang tes di Mandalika, adik kandung Aleix Espargaro (Aprilia Racing) itu memang menunjukkan performa bagus di atas Honda RC213V versi 2022. Tidak hanya cepat dalam mencatat waktu lap, race pace pembalap Spanyol itu juga sangat stabil.
Karenanya, tidak heran bila Espargaro sangat percaya diri menghadapi balapan pertama MotoGP 2022, GP Qatar, pada 4-6 Maret mendatang. Aurin pun bahkan menyemangati Espargaro dengan menyebut jika mampu bertahan seperti itu bakal berpeluang bersaing gelar.
“Saya kira target setiap pembalap di MotoGP pasti memenangi gelar. Meskipun begitu, sangat penting untuk mengetahui di mana posisi Anda berada. Kami selalu ingin bersaing merebut gelar melawan para pembalap top,” ucap Aurin.
Teknisi yang sudah cukup lama berada di Repsol Honda tersebut menambahkan: “Setelah beberapa balapan awal nanti kami baru tahu di mana posisi kami. Target kami memang ambisius tetapi juga tergantung pada situasi.”
Lebih jauh Aurin menambahkan, MotoGP musim 2022 ini agak berbeda dibanding sebelumnya. Ia masih menangani pembalap yang sama seperti tahun lalu, Pol Espargaro. Jadi, sudah lumrah jika semuanya bisa berjalan sedikit lebih mudah.
“Saya harus mampu lebih memahami masukan darinya (Pol Espargaro) serta keperluan lain dengan lebih udah. Kami ingin mengetahui apakah mampu menghilangkan kelemahan tahun lalu dengan motor baru dan tentu saja memaksimalkan potensinya,” kata Aurin.
Marc Marquez mungkin kurang memuaskan pada tes terakhir di Mandalika. Namun, juara dunia delapan kali – 125cc 2010, Moto2 2012, MotoGP 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019 – itu menurut Aurin masih menjadi referensi bagi Honda, khususnya Tim Repsol Honda.
“Semua tahu kapasitas dan kemampuannya serta sadar dia seorang juara. Ia juga paham betul dengan Honda karena sudah delapan atau sembilan tahun bersama,” kata Aurin tentang pembalap langsung berseragam Repsol Honda sejak promosi ke MotoGP pada 2013 itu.
“Sebagian besar pendapat Marc Marquez biasanya benar. Kami mencoba mengadopsi masukannya dan terbukti berubah. Meskipun Pol kerap merasa tidak lebih baik.
“Kami akan mencoba lagi dan melihat bagaimana efeknya saat musim berjalan. Marc Marquez adalah referensi Honda dan MotoGP pada umumnya,” tutur Ramon Aurin.