Rider Pramac Racing Johann Zarco melanjutkan eksplorasi set-up pada Ducati Desmosedici GP22 di Mandalika, guna menemukan konsistensi yang dibutuhkan untuk bersaing meraih posisi atas MotoGP.
Oleh: Vincent Lalanne-Sicaud Co-author: I Gede Ardy Estrada , Editor 14 Feb 2022 07.00
Ducati, dengan Desmosedici GP-nya, telah menjadi patokan untuk motor musim ini, dengan tambahan tenaga dan handling yang menjadi kelemahan di masa lalu.
Terlepas dari progres tersebut dan pengalamannya selama dua tahun mengendarai Desmosedici, Johann Zarco belum benar-benar merasa nyaman menggeber prototipe buatan pabrikan Borgo Panigale.
Dengan Avintia pada musim 2020 lalu berlanjut di Pramac Racing sejak tahun lalu, rider Prancis menilai balapannya “terlalu bersih” dan mengaku perlu mengurangi “instingnya” dengan menjadi lebih agresif.
Enam bulan berselang, pada akhir tes MotoGP Mandalika, Indonesia, Zarco merasa gaya berkendaranya telah meningkat, tetapi merasa masih perlu mencari set-up guna memaksimalkan potensi motor.
Baru ketika pekerjaan tersebut selesai, juara dunia Moto2 2014 dan 2015 tersebut akan menanggap dirinya sebagai pesaing serius untuk memperjuangkan kemenangan dalam kejuaraan musim 2022.
“Kami tahu kami masih bisa mengatur waktu (lap) yang baik. Pekerjaan terbesar adalah menemukan konsistensi untuk memenangkan balapan,” ujar Zarco sebelum meninggalkan Mandalika.
“Saya melakukan yang terbaik hari ini (Minggu, sesi terakhir pengujian Mandalika). Kami masih mengerjakan beberapa set-up sehingga saya bisa lebih nyaman di atas motor,” imbuhnya.
Dengan Ducati kehabisan part baru yang penting untuk diuji, Johann Zarco memanfaatkan kesempatan terakhir tes guna menguji mesin dan feeling-nya sebelum balapan pertama di Qatar, awal Maret 2022.
Sebuah crash sempat mengganggu harinya, tetapi dari segi performa memuaskan. Zarco berada di P8 timesheet. Gap waktunya kurang dari setengah detik dari rider tercepat, Pol Espargaro (Repsol Honda).
“Cukup sulit (di trek) hari ini (Minggu), (tetapi) itu hari yang baik (secara keseluruhan). Saya cukup kaget dengan berapa banyak lap yang saya lakukan. Saya berusaha mendapatkan kontrol lebih,” ucapnya.
“Saya mengalami kecelakaan saat melakukan run dengan ban bekas, namun itu terlalu panas dan saya pikir ban depan tak bekerja baik. Waktunya tidak buruk, hanya sekitar 0,4 detik dari yang tercepat.”
Johann Zarco tidak akan kembali menggeber motor Ducati-nya hingga tiga minggu dari sekarang, selama latihan bebas untuk Grand Prix (GP) Qatar. Meski begitu, sang rider sudah merasa siap untuk balapan.
“Saya menjalani sesi latihan (selama tes) yang bagus, jadi saya senang. Sekarang kami akan terus fokus dan saya akan berlatih dengan baik di rumah untuk bisa berada dalam kondisi terbaik di Qatar,” katanya.