Raul Fernandez Rasakan Nyeri Usai Kecelakaan di Tes MotoGP Mandalika

Rookie Tech3 KTM, Raul Fernandez, mengatakan tubuhnya nyeri usai pertama kali terjatuh dengan motor MotoGP di kecepatan lebih dari 200 km/jam saat tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
Oleh: Lewis Duncan Co-author: Oriol Puigdemont Diterjemahkan oleh: Muhamad Fadli Ramadan , Reporter 13 Feb 2022 02.30

Fernandez jadi salah satu dari beberapa pembalap yang terjatuh pada tes hari kedua di Mandalika.

Pembalap asal Spanyol itu berusaha menekan dengan keras menggunakan ban bekas dan tergelincir di kecepatan tinggi, yang menyebabkannya mengalami memar di wajah dan kepalanya.

Padahal, Raul Fernandez memiliki perasaan yang lebih baik dan yakin dapat melaju dengan lebih cepat untuk mencatatkan waktu lap yang lebih baik.

Sayangnya, tim tidak memberikannya ban soft baru, yang membuatnya berada di posisi ke-21. Tapi, runner-up Moto2 2021 puas dengan apa yang dilakukannya pada hari kedua, meski jatuhnya cukup keras.

“Hari kedua benar-benar positif, kami melakukan satu langkah lebih maju dari hari sebelumnya,” kata Fernandez.

“Saya melihat lap demi lap pembalap lain dan kami kurang lebih berada di sana. Kami tidak terlalu jauh, kami tidak kehilangan terlalu banyak waktu dengan mereka. Ini penting, dan saya juga sepanjang hari saya berada di 15 besar.

“Tapi di menjelang berakhirnya sesi saya terjatuh dan saya tidak bisa memasang ban baru. Intinya, hari ini positif dan kita lihat saja hari berikutnya.

“Tapi sekarang saya merasakan sakit akibat kecelakaan itu dan saya tetap ingin turun ke trek, itu adalah kecelakaan yang keras. Itu adalah kecelakaan besar pertama saya di atas motor MotoGP.”

Raul Fernandez mengaku heran mengapa dirinya bisa terjatuh, padahal melakukan hal yang sama di setiap lapnya.

Namun, ban yang mulai habis diyakini menjadi penyebab utama dirinya terjatuh, mengingat suhu trek juga sangat panas.

“Saya tidak melakukan hal yang aneh, kami mengerjakan motor dan ban terlalu banyak melahap lap, lalu saya terjatuh,” ujarnya.

“Itu bukan apa-apa, tapi saya kecelakaan dan terjatuh dengan kecepatan terlalu tinggi. Saya tidak melihatnya, tapi kurang lebih 200km/jam. Di motor MotoGP itu mudah.

“Dalam kasus saya, itu karena saya menggunakan ban bekas dan saya menggebernya seperti saat pakai ban baru, dan saya jatuh.

“Sama seperti di Moto2, saya memiliki pengalaman yang bagus untuk kecelakaan keras, tapi bagaimanapun saya akan lihat apa yang terjadi di hari terakhir. Saya benar-benar fokus untuk mencoba meningkatkan waktu saya.”

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin, juga menjadi pembalap yang alami kecelakaan kecepatan tinggi, dan mengkiritk gravel dengan mengatakan itu seperti pisau.

Related posts