Hasil tes resmi World Superbike (WSBK) di Portimao, Portugal, menunjukkan Alvaro Bautista mampu cepat. Namun masih ada satu masalah lain baginya.
Oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 13 Feb 2022 11.15
Pembalap asal Spanyol yang kembali ke tim pabrikan Aruba.it Racing – Ducati pada WSBK 2022 itu mampu tampil impresif pada dua hari tes di Sirkuit Algarve, Portugal, beberapa waktu lalu.
Ia menutup sesi tes dengan berada di peringkat ketiga catatan waktu lap, di bawah juara dunia Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) dan Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK).
Bautista hanya terpaut 0,439 detik dari Razgatlioglu dan 0,204 detik dari Rea, kampiun WSBK enam kali beruntun (2015-2020). Tanpa meremehkan pembalap lain, hasil tes Portimao menjadikan ketiga pembalap tersebut favorit juara pada WSBK 2022.
Bautista melakukan debut WSBK pada 2019 bersama skuad pabrikan Ducati. Saat itu, pembalap 37 tahun tersebut menggebrak dengan memenangi 16 balapan (race). Karena kurang konsisten, Bautista harus puas finis kedua pada akhir musim di bawah Rea.
Setelah itu, Bautista pindah ke tim pabrikan Honda, Team HRC. Namun, ia tidak mampu memenangi race.
Hingga kini, Bautista masih pembalap dengan rekor kemenangan terbanyak di atas Ducati Panigale V4 R yang mulai turun di WSBK sejak 2019 (menggantikan Panigale R).
Pada tes di Portimao, Bautista juga sempat menguji tangki bahan bakar (lebih kecil) dan lengan ayun (swingarm) baru. Kendati begitu, masih ada satu ganjalan yang dirasakan Bautista.
“Tidak ada problem spesifik pada Ducati Panigale V4 R, hanya soal mencari feeling terbaik saja. Saya belum mampu mengeluarkan potensi motor hingga 100 persen. Saat ini mungkin baru 85 persen,” tutur Bautista seperti dikutip Speedweek.com.
Bautista menjelaskan, dirinya akan terus berusaha memperkecil gap dengan para pembalap top. Saat ini, menurutnya, Ducati belum berencana mengubah set-up.
“Terpenting adalah bagaimana membiasakan diri dan percaya dengan kemampuan motor ini. Dari situ baru saya akan bicara performa. Pada tes Portimao, bukan itu sebetulnya tujuan kami,” kata Bautista.
“Saat tes musim dingin 2019, kami sangat sibuk mencari setelan motor karena saat itu Ducati Panigale V4 R benar-benar baru dan saya juga tidak pernah memakai ban Pirelli. Saat ini kondisinya jauh berbeda.
“Saat ini saya rasa masih panjang untuk mencapai 100 persen. Kecepatan kami sudah bagus dan konstan. Waktu lap saya juga makin kecil di setiap run.”
Harapan Ducati terhadap Alvaro Bautista untuk merebut gelar pada WSBK 2022 memang tinggi. Maklum, pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, tersebut terakhir juara pada 2011 lewat Carlos Checa.
“Saya sudah bicara dengan Gigi Dall’Igna (General Manager Ducati Corse) setelah tes Jerez. Semua tahu Gigi dan bagi saya ia yang terbaik di industri (balap) ini,” kata Bautista.
“Ia menginginkan saya untuk memenangi gelar WSBK. Ia dan Ducati sudah bekerja keras untuk meraih target tersebut dengan motor ini. Jika ia sudah bilang begitu, saya akan serius menanggapinya.”
Ducati menjadi pabrikan dengan gelar pembalap terbanyak di WSBK, 14. Namun sejak Chea juara pada 2011, Ducati hanya mampu menempatkan pembalapnya menjadi runner-up pada 2015, 2017, 2018 (lewat Chaz Davies), 2019 (Bautista), dan 2020 (Scott Redding).
Torehan inilah yang membuat Ducati penasaran dan sangat berharap dengan pengalamannya, Alvaro Bautista mampu memenuhi target tim.