BabatPost.com-Bali United meramaikan perebutan gelar juara BRI Liga 1 2021–2022. Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu kini menguasai peringkat ketiga klasemen sementara setelah tadi malam mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 3-0 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
Tiga gol dari Bali United dicetak oleh Ilija Spasojevic pada menit ke-8 lewat titik putih, Stefano Lilipaly pada menit ke-12 memanfaatkan kesalahan dari Indra Kahfi, dan Irfan Jaya pada menit ke-81.
Kemenangan tersebut membuat Bali United hanya berselisih 1 poin dari pemuncak klasemen Arema FC dan runner-up sementara Bhayangkara FC. ”Hasil yang bagus dan membuat perebutan juara BRI Liga 1 makin seru,’’ kata pelatih Bali United Stefano ”Teco’’ Cugurra.
Teco mengaku bangga atas apa yang sudah dilakukan anak asuhnya sepanjang pertandingan. Melawan tim yang punya materi sangat bagus, pelatih asal Brasil itu takjub Ricky Fajrin dkk bisa mencetak tiga gol tanpa balas.
Hasil tersebut juga membuat Teco berhasil melakukan revans sempurna atas kekalahan pada pertemuan pertama musim ini (Bali United kalah 1-2 pada 23 Oktober). Dia juga salut atas apa yang sudah dilakukan pengadil di lapangan. Bekerja sangat baik dan adil sepanjang pertandingan.
Teco tidak lupa memuji tukang gedor utamanya, Spaso. Satu gol pembuka dari titik putih oleh pemain naturalisasi tersebut membuat jalannya pertandingan lebih mudah.
Gol itu juga membuat Spaso memimpin daftar top scorer sementara di BRI Liga 1 dengan 17 gol. ”Mungkin di timnas, pelatih Shin Tae-yong punya sistem ingin pemain cepat seperti Irfan Jaya. Spaso tidak punya itu,’’ kata Teco.
Tapi, di Bali United sosok pemain berusia 34 tahun itu dibutuhkan. ”Dia cocok dengan sistem saya. Target man dan punya naluri cetak gol,’’ lanjutnya.
Sementara itu, kekalahan atas Bali United tadi malam membuat kecewa pelatih Bhayangkara FC Paul Munster. Dia menuturkan, hilangnya beberapa pemain karena cedera, khususnya lini belakang seperti Anderson Salles, membuat pertahanan The Guardian sangat rapuh. ”Tapi, saya tetap apresiasi pemain yang mau berjuang sepanjang 90 menit,’’ ucapnya.
Namun, Munster mempertanyakan gol penalti dari Spaso. Menurut dia, penalti tersebut tidak harus diberikan. Eber Bessa dikatakan pelatih berusia 40 tahun itu telah melakukan diving.
”Itu juga terjadi pada laga Arema FC pekan ini. Melakukan diving dan dapat penalti,’’ ujarnya.
Namun, dia tidak mau memikirkan hal tersebut. Saat ini pria asal Irlandia Utara itu hanya ingin berfokus pada pertandingan selanjutnya. ”Kami masih punya peluang dan harus memaksimalkan pertandingan sisa,’’ tuturnya.