Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria menegaskan Dorna Sports dan FIM hanya ingin Pertamina Mandalika Circuit lebih bersih ketika MotoGP kembali untuk balapan.
Oleh: Muhamad Fadli Ramadan , Reporter 13 Feb 2022 03.30
Tes pramusim MotoGP yang di gelar di Pertamina Mandalika Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, sempat diwarnai dengan red flag akibat trek yang terlalu kotor.
Lamanya trek yang tak menggelar ajang balap dan hujan deras juga menjadi penyebab lintasan dipenuhi lumpur serta bebatuan kecil.
Itu terlihat dari gambar yang sudah tersebar di berbagai media sosial, yang memperlihatkan kotornya motor para pembalap dan batu-batu kecil yang melayang ketika dilintasi motor.
Seluruh pihak, termasuk para pembalap mengadakan pertemuan mendadak untuk membahas kondisi trek.
Hasilnya, tes tetap dilanjutkan dengan upaya maksimal dari MGPA untuk membersihkan trek, meski tak sepenuhnya mulus.
Namun, pengerjaan yang dilakukan Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI) cukup membuat para pembalap percaya diri menekan motornya sedikit lebih keras.
Loris Capirossi dari MotoGP Safety Advisor yang juga merupakan perwakilan Race Direction, telah mengatakan bahwa trek berdebu itu hal wajar.
Mantan pembalap MotoGP itu juga melihat masih ada pembangunan di sekitar area sirkuit juga menjadi penyebab trek menjadi kotor.
Priandhi Satria yang juga menjabat sebagai CEO OC Mandalika menegaskan bahwa timnya sudah mengantongi seluruh masukan dan evaluasi yang diberikan oleh Dorna dan FIM.
“Usai tes hari kedua, kami mengadakan diskusi antara ITDC, Dorna dan empat orang dari delegasi FIM, Race Direction, serta perangkat kerjanya,” kata Priandhi.
“Pada pertemuan itu mereka memberikan evaluasi tentang hari pertama, yang mengatakan trek kotor dan berpasir, serta berdebu.
“Dorna mengatakan bahwa trek berdebu merupakan sesuatu yang wajar karena lintasan tidak digunakan selama dua bulan terakhir. Pengerjaan di dalam dan di luar trek juga membuat debu menumpuk di permukaan lintasan.
“Hujan juga membuat debut pada hari pertama tes terangkat dan membuat lintasan menjadi kotor.
“Dorna dan FIM menegaskan mereka tidak menuntut perubahan dari apa yang ada saat ini hingga balapan digelar nanti pada Maret mendatang.”
Kendati tak ada tuntutan perubahan, Priandhi Satria mengatakan Dorna Sports dan FIM ingin trek lebih aktif lagi sebelum menjadi tuan rumah MotoGP.
Pasalnya, kodisi trek seperti yang ada saat ini tidak memungkinkan untuk menggelar balapan karena berbahaya untuk pembalap.
“Dorna dan FIM ingin kami menggunakan Sirkuit Mandalika secara reguler agar debu yang terperangkap dalam aspal lintasan terangkat,” ujarnya.
Chief Sporting Officer Dorna Sports Carlos Ezpeleta mengatakan pihaknya dan seluruh pembalap puas dengan Sirkuit Mandalika, hanya saja trek kotor di hari pertama jadi kendala besar.
Namun, seiring berjalannya waktu Ezpeleta melihat trek semakin bersih dan pembalap bisa mencatatkan waktu lap lebih baik.
“Situasinya cukup bagus. Tantangannya sama seperti trek-trek baru yang kami miliki dalam kalender balap sebelumnya. Tapi, ini bisa terbilang sukses karena pembalap tetap berada di trek,” ujar Ezpeleta.
“Ini merupakan trek yang sangat baru bagi kami dengan tingkat keamanan yang bagus, kami sangat senang.
“Kami senang berada di sini, begitu juga dengan pembalap dan pabrikan. Kami memiliki tantangan kemarin dengan debu dan pasir, tapi itu hal biasa dengan trek baru dan juga pembangunan yang masih berjalan.
“Terima kasih kepada ITDC dan MGPA untuk semua yang mereka lakukan.”