Manajer Tim Yamaha WSBK Paul Denning terkejut Toprak Razgatlioglu mampu memuncaki tes di Sirkuit Algarve, Portimao. Padahal fokus mereka bukan untuk mengejar catatan waktu lap.
Oleh: I Gede Ardy Estrada , Editor 12 Feb 2022 23.00
Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) memulai persiapan jelang musim 2022 dengan menggelar pengujian selama dua hari, 8-9 Februari lalu, di Autodromo Internacional do Algarve, Portimao, Portugal.
Dalam kesempatan itu, juara dunia bertahan sekaligus andalan Pata Yamaha with Brixx WorldSBK Team Toprak Razgatlioglu menutup tes sebagai yang tercepat, mengungguli sang rival, Jonahtan Rea.
Tes WSBK Portimao menandai pertama kalinya Razgatlioglu dan Yamaha berada di trek sejak kesuksesan meraih gelar pembalap, tim dan pabrikan di Sirkuit Mandalika, Indonesia, pada November 2021.
Meskipun tes utamanya dijalankan dengan motor YZF-R1 2021, ada beberapa modifikasi yang dilakukan untuk pengujian perdana Yamaha tahun ini bagi Razgatlioglu dan rekan setimnya, Andrea Locatelli.
“Target pertama yakni hanya untuk membuat mereka nyaman dan kembali menemukan kecepatannya, yang tak memakan waktu terlalu lama. Kami sangat beruntung dengan cuaca di Portimao,” ujar Denning dilansir WorldSBK.com.
“Dalam hal-hal apa yang kami coba, itu benar-benar tes sederhana dengan motor 2021, dan beberapa penyesuaian posisi berkendara yang mendapatkan hasil bagus, kedua pembalap merasa lebih menyatu dengan motor dan sedikit mampu mengendalikan motor serta masuk tikungan dengan lebih baik.”
“Detailnya sangat kecil, tetapi ketika Anda ada di level tinggi, hal kecil bisa membuat perbedaan. Kami melakukan beberapa pengaturan elektronik dan pengembangan barunya yang belum pernah kami coba.
“Ini mengambil, seperti biasa dengan pengembangan, dua langkah maju dan satu langkah mundur. Pada akhirnya kami menemukan beberapa solusi dengan itu dan ritmenya cukup baik bagi kedua pembalap.”
Jika melihat data, trek di Portimao adalah milik rider Kawasaki Racing Team WorldSBK Jonathan Rea dalam beberapa tahun terakhir. Juara dunia enam kali WSBK itu memenangi 13 dari 17 race sejak 2014.
Termasuk sembilan kemenangan beruntun Rea dari Race 2 2014 hingga Superpole Race pada 2019. Baik ia dan Razgatlioglu tembus waktu di kisaran 1 menit 39 detik, dengan rider Turki unggul sekitar 0,2 detik.
Mengetahui hal ini, Paul Denning mengaku tak menyangka mengingat betapa dominannya Jonathan Rea di sirkuit yang memiliki total jarak 4,592 kilometer tersebut. Tentu ini jadi kejutan yang menyenangkan.
“Semua orang menyukai sirkuit ini, trek dalam kondisi sangat baik, tingkat cengkeraman (grip) tinggi. Waktu lap yang dilakukan semua orang cepat, tetapi pada akhirnya, kami cukup kager dengan tingkat performa pada tes pertama ini,” kata Denning.
“Ini adalah trek spesial untuk Jonathan (Rea), dia selalu luar biasa di sini. Kami memperkirakan Jonathan akan menjadi yang tercepat. Meski hanya mampu mendorong beberapa sepersepuluh detik lebih cepat, itu kejutan yang menyenangkan,” tambahnya.
Dengan tes WSBK Portimao menandai pertama kalinya Yamaha berada di trek selama off-season, sesi ini memberikan Denning kesempatan untuk menilai kekuatan rival dua mereka, Kawasaki dan Ducati. BMW serta Honda tidak ikut pengujian di Portimao.
“Anda tidak ingin meninggalkan trek satu detik pun di belakang pesaing utama Anda dan sangat bagus kami bisa memuncaki timesheet. Namun kami masih harus bekerja dengan cara yang sama jika kami ada di posisi ketiga atau keempat. Tidak ada bedanya,” ucapnya.
“Saya cukup terkesan dengan ritme (Alvaro) Bautista (Ducati), sangat bagus. Seperti yang kami duga, ritme Jonathan (Rea) sangat baik. Alex (Lowes) mungkin tidak terlalu banyak memakai ban soft, tetapi konsistensinya sangat bagus dengan ban balap.
“Semua orang melaju dengan cepat. Hanya karena kami berada di posisi pertama, itu tidak berarti selalu mudah,” Denning menegaskan.