Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi mengatakan timnya dapat dengan mudah tampil cepat. Tetapi, dalam tes pramusim mereka hanya fokus mencari berbagai setelan terbaik.
Oleh: Muhamad Fadli Ramadan , Reporter 12 Feb 2022 09.00
Pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengakhiri hari pertama tes pramusim di Sirkuit Mandalika pada posisi ke-22. Sedangkan rekan setimnya, Jack Miller, berada di tempat keenam.
Kondisi trek yang kurang baik pada Jumat (11/2/2022) menjadi salah satu penyebab para pembalap tidak berani untuk memaksimalkan motor sampai limit.
Kendati begitu, Bagnaia tak masalah berada di posisi ke-22 karena tujuannya dalam tes adalah mencoba banyak hal untuk melihat apa yang terbaik untuk Ducati Desmosedici GP22.
Hasil ini serupa dengan apa yang didapatkannya dalam tes pramusim sebelumya di Sirkuit Sepang, Malaysia, dan tak mengkhawatirkan hal tersebut.
“Kami bekerja mengembangkan motor dengan ban balap, Pecco melakukan lap terbaiknya di lap 16, jadi kami benar-benar berada di arah yang benar,” kata Tardozzi kepada Sky Sports.
“Jack menggunakan ban soft dalam tes dan melakukannya dengan baik. Bahkan, Pecco yang turun dengan ban soft juga sempat berada di depan.
“Tetapi, pada saat ini sangat penting untuk fokus mengerjakan motor, kami membutuhkan data untuk balapan.
“Kami sangat senang dengan progres GP22, ini motor yang terbaik, kami akan menjadi protagonis mulai balapan pertama di Qatar.”
Selama tes pramusim, Davide Tardozzi juga memperhatikan pabrikan lainnya dalam mengembangkan motornya.
Menurutnya, kejuaraan tahun ini bakal menarik karena semua tim menunjukkan kemajuan yang signifikan, dan kehadiran pembalap muda juga bakal meningkatkan level persaingan di MotoGP.
“Saya melihat level yang sama dengan semua pabrikan di trek ini dibandingkan dengan Sepang,” ujarnya.
“Saya melihat Suzuki tampil bagus, Aprilia juga sudah dipastikan alami perkembangan, begitu juga Honda. Yamaha makin kompetitif usai juara dunia.
“Tes di Mandalika sempat tertunda karena kondisi trek yang kotor, itu agak membingungkan. Tapi trek ini indah, dengan layout yang bagus. Untuk balapan rasanya trek ini akan semakin bagus.”
Ducati menargetkan gelar pembalap tahun ini setelah dalam lima tahun terakhir hanya nyaris mendapatkannya, masing-masing lewat Andrea Dovizioso (runner-up 2017, 2018, dan 2019) serta Bagnaia (2021).
Musim lalu Ducati gagal akibat kedua pembalap tim pabrikan mereka telat panas, meskipun akhirnya menunjukkan performa yang kuat di paruh kedua musim.
Melihat kinerja Desmoseidici GP22, Ducati bisa memperjuangkan gelar dengan mudah jika pembalap mereka mampu tampil konsisten.