BabatPost.com – Ketika seluruh kontestan Liga 1 pernah melaporkan ada personel mereka yang terpapar Covid-19, ketika sejumlah laga ditunda dan ada klub yang turun hanya dengan 13 pemain, ketika delapan penggawa tim nasional (timnas) diketahui positif saat uji coba melawan Timor Leste, tinggal tunggu waktu sebelum “bom” itu meledak.
Dan, akhirnya benar-benar meledak kemarin (11/2): Indonesia, sang juara bertahan, mundur dari Piala AFF U-23 di Kamboja yang dua hari lagi dimulai.
Ada tujuh personel tim asuhan Shin Tae-yong (STY) itu yang positif Covid-19. Mereka adalah Ronaldo Joybera R. Junior (Madura United), Muhammad Ferrari (Persija Jakarta), Braif Fatari (Persija Jakarta), dan Taufik Hidayat (Persija Jakarta). Juga, Irfan Jauhari (Persija Jakarta), Ahmad Figo Ramadhani (Arema FC), dan Cahya Supriyadi (Persija Jakarta).
Selain itu, ada empat pemain yang menunggu masa inkubasi karena berada satu kamar dengan mereka yang terpapar: Alfeandra Dewangga (PSIS Semarang), Genta Alparedo (Arema FC), Muhammad Kanu Helmiawan (PSS Sleman), dan Marselino Ferdinan (Persebaya Surabaya). Masih ditambah tiga pemain yang cedera saat membela tim masing-masing di Liga 1, yakni Gunansar Mandowen (Persipura Jayapura), Ramai Rumakiek (Persipura Jayapura), dan Muhammad Iqbal (Persita Tangerang).
”Ditambah, persiapan timnas kurang maksimal. Saat dipanggil 32 pemain, yang datang hanya 21 orang. Sisanya tidak bisa bergabung karena ada kendala, utamanya Covid-19,” tutur Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Markas Besar TNI-AD kemarin sore.
Padahal, kemarin pukul 10.00 skuad Garuda seharusnya sudah berada di dalam pesawat carteran menuju Phnom Penh. Sepesawat dengan rombongan Timor Leste. Dan, Selasa depan seharusnya Alfeandra Dewangga dkk turun ke lapangan menghadapi Laos. Dua tim lainnya di grup B yang semestinya dihadapi adalah Myanmar dan Malaysia.
Iriawan menjelaskan, seluruh peserta Piala AFF U-23 harus sudah berada di Kamboja pada H-4. Artinya, kemarin adalah batas akhir semua peserta berangkat.
Kini, setelah mundur, ajang besar berikutnya bagi Garuda adalah SEA Games 2022 Vietnam (Mei), kualifikasi Piala Asia 2023 (Juni), dan Piala AFF 2022 (Desember). Khusus SEA Games, tim yang akan turun juga timnas U-23.
Asisten pelatih timnas Nova Arianto menyatakan, mundur adalah keputusan sulit buat tim pelatih. “Tapi, melihat situasi yang ada, semoga ini pilihan terbaik karena kurangnya opsi pemain di timnas U-23,” katanya.
Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso menyebut langkah yang diambil PSSI sudah tepat. Pertama, situasi tidak normal dengan badai Covid-19 dan banyaknya pemain yang terpapar. Selain itu, materi pemain tidak komplet akibat banyaknya pemain yang positif. Persiapan tim juga mepet. Indonesia yang berstatus juara bertahan disebutnya harus memiliki persiapan yang panjang karena mempertahankan lebih sulit daripada merebut. ’’Turnamen juga berlangsung di tengah kompetisi,’’ ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Hal senada disampaikan Direktur Teknik Persis Solo Jacksen F. Tiago. “FIFA saja sudah cancel beberapa event sejak pandemi ini. Sehingga ini sebuah langkah yang bijak dari federasi Indonesia,” bebernya.
Tapi, yang menyesalkan keputusan PSSI juga ada. Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengungkapkan, bila ditarik benang merah, situasi ini terjadi karena kompetisi Liga 1 terus berjalan di tengah badai Covid-19.
”Ada pemain keluar masuk membela timnya saat menjalani pemusatan latihan timnas. Itu salah satu penyebab kebocoran sehingga (varian) Omicron bisa masuk ke timnas,” tutur Akmal.