BabatPost.com – Kenapa PSSI tak memanggil pemain pengganti untuk mereka yang positif Covid-19 dan memilih tetap mundur dari Piala AFF U-23? “AFF menginginkan itu, tapi kami kan harus mengikuti saran pelatih,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Bagaimana kronologi awal akhirnya mengundurkan diri dari Piala AFF U-23?
Waktu latihan, pemain pun memang minim. Artinya, banyak yang kena Covid-19 dan juga banyak yang dipakai klubnya. Oke lah itu sudah jalan. Rabu (9/2) pelatih timnas Shin Tae-yong (STY) menulis surat ke saya bahwa dengan mempertimbangkan tsunami Covid ini dan ada yang cedera dan persiapan belum maksimal, kemudian dia simpulkan kepada saya untuk tidak tampil (di Piala AFF U-23). Setelah baca surat itu, saya pelajari dan tidak putuskan. Kemungkinan besar kalau anak-anak sehat akan tetap kami berangkatkan.
Setelahnya?
Lalu, tanggal 10 (Februari) rapat dengan Menpora Zainudin Amali soal pemain naturalisasi, juga ada STY. STY minta lagi kalau bisa timnas jangan berangkat. Anak-anak juga tidak fit. Tapi, saya bilang tunggu dulu saja. STY sendiri yang kurang sehat takut terpapar. Kamu swab saja saya bilang. Kalau kamu terpapar dan anak-anak oke, tetap berangkat karena ada asisten pelatih saya bilang. Bisa dikendalikan. Lalu, di swab-lah semua pemain. Baru keluar tanggal 10 Februari malam. Ternyata ada tujuh pemain positif. Sisanya, ada lima inkubasi karena satu kamar dengan tujuh pemain itu, kemungkinan positif itu. Kemudian, ada lagi yang cedera. Jadi, setelah kami diskusi dan menghitung pemain yang ada, tinggal tujuh pemain yang sehat. Tidak mungkin kan bisa berangkat. Kipernya tinggal M. Riyandi yang tersedia karena Cahya Supriadi positif. Kalau rugi finansial mah rugi kita. Sudah carter pesawat dan lain-lain. Tapi, akhirnya kami putuskan tidak berangkat karena pertimbangan kemanusiaan dan kesehatan lebih penting dari pertandingan ini.
Apa tidak bisa memanggil pemain lain?
AFF juga menginginkan seperti itu, pemanggilan pemain lain. Tapi tidak bisa lah. Kan kita juga mengikuti apa yang disarankan pelatih. Dan tidak yakin juga kalau pemain lain tidak positif.
Target terdekat setelah ini?
Ada kualifikasi Piala Asia dan SEA Games. Semoga Covid-19 cepat selesai.
Terkait badai Covid-19, apa kompetisi tetap diteruskan?
Liga tetap jalan, kita sudah komunikasi dengan Satgas PPKM di Pulau Jawa dan Bali. Jadi, kami minta prokes diperketat. Karena pada 21–25 Januari itu ada libur jelang FIFA Matchday, di situlah mereka agak longgar. Seharusnya menjaga diri masing-masing di hotel. Tidak jalan-jalan. Tapi, memang (varian) Omicron ini luar biasa. Persebarannya luar biasa. Dulu waktu Delta ada yang kena, tapi tidak secepat ini. Tapi, tingkat penyembuhannya cepat sekali.
Apakah liga tetap jalan akibat tekanan dari klub karena kontrak para pemain rata-rata habis Maret?
Ya nggak lah. Kalau berhenti, mau kapan lagi diteruskan. Nanti habis itu bulan April sudah puasa. Belum lagi liga (musim) berikutnya. Kami harapkan akhir Maret (selesai). Karena kalau tidak selesai Maret, bisa kepotong puasa, Idul Fitri, dan mundur lagi. Nanti untuk memulai liga musim depannya kapan.