Rider Pramac Racing Johann Zarco sangat aktif selama hari pertama tes MotoGP di Mandalika. Meski sempat terganggu kondisi lintasan yang kotor, ia menilai karakter dan layout sirkuit anyar Indonesia itu menarik.
Oleh: Léna Buffa Diterjemahkan oleh: I Gede Ardy Estrada , Editor 11 Feb 2022 23.00
Johann Zarco menjalani pengujian yang intens pada hari pertama di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Jumat (11/2/2022). Ia menyelesaikan total 96 lap dengan Desmosedici GP22.
Jarak yang ditempuh pembalap Prancis itu setara 413 kilometer (km). Zarco memanfaatkan hari pertama untuk melanjutkan adaptasi di atas motor baru Ducati dan Sirkuit Mandalika, trek baru untuk MotoGP.
“Saya cukup senang. Itu hari yang baik. Untuk tes ini, saya benar-benar ingin melakukan banyak putaran, bersenang-senang di atas motor dan merasa lebih nyaman dengan lebih banyak otomatisme,” ujarnya.
“(Tes) Sepang berjalan cukup baik, tetapi kami mendorong performa karena semua sangat cepat. Di sini (Mandalika) kami harus mempelajari treknya, jadi sangat membantu dengan melakukan banyak lap. Ini trek (ukuran) kecil, jadi membuat banyak putaran juga membantu Anda untuk memahaminya.
“Saya melakukan lap, tidak berpikir soal motor 2021 atau 2022. Saya tahu ketika feeling sudah baik, saya akan bisa memanfaatkan potensi motor. Namun saya dapat spek 2022, jadi saya membuat banyak lap,”
Johann Zarco mencatat waktu tercepat ke-13 pada hari pertama di Mandalika. Ia 1,126 detik di belakang Pol Espargaro (Repsol Honda), yang mengklaim posisi teratas time sheet dengan 1 menit 32,466 detik.
“Treknya menarik. Ada bagian cepat di Tikungan 5,6,7,8,9: jika Anda merasa baik dengan motornya, saya pikir mungkin untuk membuat perbedaan di sektor tersebut. Dan kemudian itu adalah sirkuit yang kecil: Anda tinggal menekan gas dan Anda sudah berada di tikungan berikutnya,” kata Zarco.
“Karena arah berubah cukup cepat, sektor final di Thailand (Buriram) agak mirip seperti itu, sebelum pengereman terakhir. Lalu ada pengereman terakhir, untuk Tikungan 16, bahkan saat Anda melewatinya rasanya seperti Argentina, namun sedikit berbeda sebab Anda tidak mengambil lintasan yang sama.
“Ini dua bagian yang mengingatkan kami pada sirkuit lain. Untuk sektor pertama, saya tidak memikirkan trek lain, tetapi itu bagus. Sektor pertama tersebut, rasanya seperti lintasan go-kart, namun untuk motor besar, jadi feeling-nya cukup keren,” juara dunia Moto2 2014 dan 2015 menambahkan.
Satu hal yang menyorot perhatian adalah kondisi permukaan lintasan kotor akibat hujan dan pengerjaan konstruksi di sekitaran trek – untuk Grand Prix Indonesia 2022 – membuat sesi tes ditunda 90 menit.
Para pembalap kemudian menemui Safety Comission guna membahas masalah tersebut. Setelah kondisi sirkuit menjadi lebih ideal, pengujian pun akhirnya bisa dilanjutkan dengan tambahan waktu 45 menit.
“Sungguh luar biasa betapa kotornya itu. Ada banyak debu dan lumpur. Saya belum pernah melihat motor (dalam kondisi seperti ini) atau baju, sepatu dan helm saya. Semuanya sangat kotor pagi tadi dalam keadaan basah, bahkan pada sore hari dengan ban slick,” ucap Zarco.
“Itu cukup sulit, jadi perlu berkendara untuk membersihkan lintasan. Namun ketika Anda ingin menekan (motor) dengan lebih keras, jika Anda keluar sedikit saja dari racing line, Anda berisiko terjatuh.”