Pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo Jack Miller menyebut Aleix Espargaro arogan menyusul insiden pada hari pertama tes pramusim MotoGP di Mandalika.
Oleh: Lewis Duncan Diterjemahkan oleh: Tri Cahyo Nugroho , Editor 11 Feb 2022 15.34
Jumat (11/2/2022) siang, para pembalap MotoGP melakukan debut di trek baru Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Indonesia, untuk menjalani hari pertama tes pramusim MotoGP 2022 kedua.
Inilah untuk kali pertama para pembalap kelas tertinggi di Kejuaraan Dunia Balap Motor itu menginjakkan kaki di Indonesia setelah terakhir turun pada 1997 (saat kelas premier masih bernama 500cc) di Sentul, Jawa Barat.
Hari pertama tes di Mandalika sempat terganggu oleh kotornya lintasan Mandalika karena bekas lumpur usai hujan deras yang mengguyur pada Kamis malam.
Sesi pagi pun ditunda sekira 90 menit untuk membersihkan lintasan. Kesempatan itu dipakai para pembalap untuk bertemu dengan Race Direction membahas soal kondisi trek.
Setelah kondisi lintasan membaik, sesi tes pun dilanjutkan. Karena penundaan cukup panjang pada awal tes, sesi pun ditambah 45 menit.
Waktu tambahan itu pula yang mampu dimanfaatkan Pol Espargaro (Repsol Honda) untuk mencatat waktu lap tercepat dengan 1 menit 32,466 detik. Sang kakak, Aleix Espargaro (Aprilia Racing), berada di P2 dengan 1 menit 32,937 detik.
Semua enam pabrikan berhasil menempatkan pembalapnya di enam besar dengan Brand Binder (Red Bull KTM Factory Racing) di P3 diikuti Alex Rins (Suzuki Ecstar), juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), dan Jack Miller (Ducati Lenovo).
Namun, belakangan Miller terlihat sangat marah terhadap Aleix Espargaro terkait insiden di Tikungan 16 (berbentuk tusuk konde alias hairpin) saat sesi tes berlangsung.
“Ia tiba-tiba mengerem mendadak di satu tikungan sebelum tikungan terakhir sehingga membuat saya hampir menabraknya,” tutur Miller dengan geram.
“Saya lalu mendekatinya dan membuka gas dalam-dalam. Tapi ia terlihat seolah tidak tahu apa-apa. Anda tahulah, Aleix selalu tetap menjadi Aleix. Ia arogan.”
Aleix Espargaro tidak berkomentar terkait insiden di T16 tersebut. Jadi, tidak diketahui apakah pengereman mendadak itu sengaja dilakukan atau tidak.
Yang pasti, Espargaro sangat marah melihat jalannya tes. Pembalap Spanyol itu menilai kondisi trek Mandalika pada Jumat pagi benar-benar tidak bisa dilewati motor-motor MotoGP.
Seperti diberitakan sebelumnya, Espargaro juga tidak suka dengan ide yang memaksa para pembalap untuk tetap turun untuk membersihkan lintasan selama periode red flag.
Kondisi trek Mandalika memang mengundang komentar beragam dari para pembalap setelah sesi tes selesai. Namun, Miller menilai kondisi tersebut sedikit banyak membantu Ducati yang tengah fokus mencari setelan untuk sistem elektronik Desmosedici GP22.
“Yah, bisa dibilang begitu,” tutur pembalap asal Australia tersebut saat ditanya Motorsport.com apakah kondisi Mandalika menguntungkan bagi Ducati.
Pemenang tiga Grand Prix, 15 podium, satu pole position, dan dua fastest lap dalam 117 start di kelas MotoGP tersebut menjelaskan, kondisi trek yang tricky memang menyulitkan pembalap.
“Tetapi, kondisi tersebut bisa dipakai untuk mencoba engine brake, karakter engine brake, serta engine brake dan torsi di tikungan, serta mencoba agar kedua ban tetap stabil,” tutur Jack Miller.
“Jadi, ini sebetulnya hari yang bagus untuk mencoba elemen-elemen tersebut. Seperti semua tahu, Kejuaraan Dunia MotoGP ini panjang. Para pembalap pun akan menghadapi berbagai kondisi lintasan.
“Saya kira tidak salah jika kami tak mampu menjalani tes dengan sinar matahari penuh sepanjang hari di trek fantastis yang memungkinkan Anda untuk sering memecahkan rekor lap.
“Menyenangkan bisa melakukan tes di trek yang lebih alami dan lebih dekat dengan kondisi yang akan Anda hadapi pada balapan sesungguhnya nanti.”