Lima Belas Pemain Positif Covid-19, Tak Punya Kiper, Laga Ditunda

Lima Belas Pemain Positif Covid-19, Tak Punya Kiper, Laga Ditunda

BabatPost.com-Keinginan Gresik United untuk lolos ke babak 32 besar harus tertahan. Laga kedua grup I kontra Perseden Denpasar terpaksa ditunda.

Laga kedua tim harusnya berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro kemarin sore. Tapi, hasil tes swab keluar beberapa jam sebelum laga. Kedua tim sama-sama memiliki pemain yang reaktif. Gresik United tiga pemain. Masalahnya, pemain Perseden yang dinyatakan reaktif ada 15 orang.

Read More

Dengan begitu, Perseden hanya menyisakan 11 pemain. Belum lagi satu pemain tersebut dipastikan tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu. Parahnya, dari pemain tersisa, tidak ada kiper sama sekali.

”Kami membawa dua kiper ke Gresik, dan keduanya sama-sama dinyatakan reaktif. Bagaimana kami mau melanjutkan pertandingan?” kata pelatih Perseden I Wayan Sukadana kepada Jawa Pos.

Atas keluhan itu, panpel kemudian menggelar emergency meeting. Pertemuan dipimpin Samiadji Makin Rahmad. Rapat dihadiri perwakilan kedua tim. Setelah 20 menit melakukan emergency meeting, laga diputuskan untuk ditunda.

Berita Terkait :  Luar Biasa, Semua Gol Dicetak dengan Status sebagai Pemain Pengganti

”Sesuai regulasi pasal 7 ayat 7, kalau tim jumlahnya kurang dari 13 pemain, apalagi tidak ada kiper, laga tidak bisa digelar,” jelas Makin kepada Jawa Pos.

Lalu, kapan laga akan digelar ulang? Makin sudah mengusulkan kepada PSSI agar laga dihelat Jumat sore (11/2).

”Kebetulan Jumat memang tidak ada pertandingan di Gelora Joko Samudro. Jadi, kami sudah berkirim surat kepada PSSI agar laga dilaksanakan Jumat. Tapi, keputusan final kan tetap ada di PSSI pusat,” jelas pria yang juga merupakan ketua Komdis Asprov PSSI Jatim itu.

Berita Terkait :  Dikawal 2 Polisi Berseragam Bebas, Bekas Luka di Wajahnya Mulai Sembuh

Wayan Sukadana mengaku tidak masalah kalau laga digelar Jumat (11/2). ”Kalau memang panitia maunya seperti itu ya kami ikuti. Cuma, kami berharap saat pertandingan hasil tes pemain kami bagus semua,” jelas Wayan.

Pihak Gresik United juga tidak masalah jika harus bermain Jumat (11/2). Tapi, mereka meminta keputusan tegas dari PSSI. ”Kalau sebelum pertandingan hasil swab Perseden masih sama, kami berharap Gresik United bisa dinyatakan menang WO,” kata Harris Bahasuan, asisten manajer Gresik United.

Menurut dia, tidak ada alasan bagi klub untuk menolak bertanding. Meski jumlah pemainnya sangat minim. Harris sejatinya sudah cukup kecewa dengan penundaan laga kemarin. ”Anak-anak sudah dalam kondisi siap, top perform untuk lolos. Tapi, sekarang harus cooling down dulu,” jelas Harris.

Berita Terkait :  Liga 2 Baru Bergulir 3 Bulan Lagi, Tapi Deltras Sudah Siapkan Diri

Bukan hanya laga Gresik United kontra Perseden Denpasar yang tertunda. Di Malang, laga Serpong City menghadapi Batavia FC juga tidak bisa dilaksanakan. Sebab, ada 19 pemain Batavia FC yang terkonfirmasi reaktif.

Kondisi itu jelas membuat Batavia FC urung tampil. Sebab, jumlah pemainnya menipis. Penundaan itu sekaligus membuat Serpong City belum bisa memastikan lolos ke babak 32 besar.

Padahal, jika menang, tim asuhan Iwan Setiawan tersebut akan mengantongi enam poin dan lolos ke 32 besar. Selain itu, Sleman United yang ada di grup J sempat mengalami hal serupa.

Dalam laga kontra AD Sport (6/2), ada tujuh pemain yang terkonfirmasi reaktif. Beruntung, laga tetap dilanjutkan. Sebab, Sleman United memiliki jumlah pemain yang ideal. Di akhir laga Sleman United mampu bermain imbang 1-1.

Related posts